Mohon tunggu...
Feditat Acistamaya
Feditat Acistamaya Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Percayalah kepada Allah, maka Allah akan mempercayaimu dan meneguhkan langkah-langkahmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi Kece Para Guru dalam Memperkaya Permainan Anak

26 November 2017   16:48 Diperbarui: 26 November 2017   16:55 4002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
vectorstock.com --repro

1.Moral dan rasa keagamaan

Untuk mengenalkan nilai-nilai religius, anak anak akan lebih mudah menerima jika dilakukan dengan pendekatan bermain sambil belajar. Melalui aktivitas bermain yang mengandung tadabbur alam seperti rihlah (tamasya alam), bermain pesan berantai dapat memberikan pesan moral dan rasa keagamaan yang baik bagi anak.

2.Sosial, emosi dan kemandirian

Bermain merupakan sarana bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang disebabkan oleh pembatasan lingkungan terhadap perilaku mereka. Bermain dokter-pasien, polisi-penjahat, dan bermian peran lainya dapat mempertajam perasaan anak. rekreasi juga dapat meningkatkan wawasan dan perasaan anak tentang sebuah keindahan.

3.Fisik motorik

Berbagai banyak permainan yang dapat mengembangkan nilai fisik dan motorik anak. Seperti menempel, berlari, dan meningkatkan daya cipta anak. Dapat dengan cara memberikan tanah liat, plastisin, lego, alat menulis atau menggambar, dll.

4.Kognisi 

Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak mengembangkan kemampuan logikanya, serta menyiapkan kemampuan berpikir teliti.

5.Bahasa

Permainan yang dapat mengembangkan aspek bahasa anak dapat berupa khayalan atau pura-pura, seperti bermain peran. Selain itu juga dapat berupa permainan kata, bercerita, dan kata berirama yang sederhana.

6.Seni 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun