Usia 0 Sampai usia dua tahun merupakan masa kritis bagi anak dan termasuk dalam periode window of opportunity. Pada periode kehidupan ini, sel--sel otak tumbuh sangat cepat sehingga usia dua tahun pertumbuhan otak sudah mencapai lebih dari 80% dan masa kritis bagi pembentukan kecerdasan. Jika pada usia ini, seorang anak kekurangan gizi maka perkembangan otak dan kecerdasannya terhambat dan tidak dapat diperbaiki.
Pola gizi seimbang sangat diperlukan dalam bentuk pemberian ASI dan MP-ASI yang benar. Ketika memasuki usia satu tahun, laju pertumbuhan mulai melambat, tetapi perkembangan motoric meningkat, anak mulai mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan cara berjalan ke sana ke mari, lompat, lari, dan sebagainya. Namun pada usia ini, anak juga mulai sering mengalami gangguan kesehatan dan rentan terhadap penyakit infeksi, seperti ISPA dan diare sehingga anak butuh gizi tinggi dan gizi seimbang agar tumbuh kembangnya optimal.
Ketika masuk usia tiga tahun, anak mulai bersifat ingin mandiri dan dalam memilih makanan sudah bersikap sebagai konsumen aktif di mana anak sudah dapat memilih dan menentukan makanan yang ingin dikonsumsinya. Pada rentang usia 3-5 tahun, sering kali anak menolak makanan yang tidak disukai dan hanya memilih makanan yang disukai sehingga perlu diperkenalkan kepada mereka beraneka ragam makanan.
Pada usia 1-5 tahun, anak sudah harus makan seperti pola makan keluarga, yaitu sarapan, makan siang, makan malam, dan dua kali selingan. Porsi makan pada usia ini setengah dari porsi orang dewasa. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makan kepada anak usia 1-5 tahun, yaitu sebagai berikut.
*Selalu variasikan makanan yang diberikan meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah. Usahakan protein yang diberikan juga bergantian sehingga semua zat gizi terpenuhi.
*Variasikan cara mengolah makanan sehingga semua bahan makanan dapat masuk, misalnya anak tidak mau makan bayam maka bayam dapat dibuat di dalam telur dadar.
*Berikan air putih setiap kali habis makan.
*Hindari memberikan makanan selingan mendekati jam makan utama.
*Ketika masuk usia dua tahun, jelaskan manfaat makanan yang harus dimakan sehingga dapat mengurangi rasa tidak sukanya. (Susilowati & Kuspriyanto, 2016)
Secara sederhana kita dapat menghitung takaran yang kita butuhkan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan gizi. Daftar dibawah ini akan memberi gambaran takaran makanan yang diberikan berdasarkan kelompok umur. (Sari, 2008)
1.Balita 1-3 tahun
  Nasi/pengganti: 1-11/2 piring
  Lauk Hewani   : 2-3potong
                  : 1gelas susu
  Lauk Nabati    : 1-2potong
  Sayuran        :  mangkuk
  Buah            : 2-3potong
2.Anak 3-4 tahun
  Nasi/pengganti : 1-3 piring
  Lauk Hewani    : 2-3potong
                  : 1-2gelas susu
  Lauk Nabati     : 1-3potong
  Sayuran         : 1-1  mangkuk
  Buah            : 2-3potong
3.Anak 5-9 tahun
  Nasi/pengganti  : 2-3 piring
  Lauk Hewani    : 2-4potong
  Lauk Nabati     : 2-3potong
  Sayuran         : 1-1  mangkuk
  Buah            : 2-3potong
4.Anak 10-12 tahun
  Nasi/pengganti  : 2-4 piring
  Lauk Hewani     : 2-4potong
  Lauk Nabati      : 2-3potong
  Sayuran         : 1-1  mangkuk
  Buah            : 2-3potong
Nah, setelah kita bicara banyak lebar tentang gizi seimbang anak diatas, tidak afdol jika kita tidak memahami tanda-tanda anak sehat bergizi baik?
1.Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi
Anak dengan asupan gizi baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein dan kalsium terpenuhi, masa tubuh pun akan bertambah dan anak akan bertambah tinggi.
2.Postur tubuh tegap dan otot padat
Anak yang memiliki masa otot yang padat dan tubuh tegap diperoleh melalui ciri anak yang tidak kekurangan protein dan kalsium. Mengonsumsi susu dapat membantu anak mencapai postur ideal kelaknya.
3.Rambut berkilau dan kuat
Protein dari daging, ayam, ikan, dan kacang-kacangan dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan kuat. Rambut yang sehat dapat melindungi kepala si anak.
4.Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat
Kulit dan kuku bersih pada anak menandakan asupan vitamin A, C, E, dan mineralnya terpenuhi. Makanan yang kaya akan mineral didapatkan dari kangkung, bayam, jambu biji, jeruk, manga, dan lainnya.
5.Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar
Mata yang sehat dan bening diperoleh dari konsumsi vitamin A dan C, seperti tomat dan wortel. Bibir segar diperoleh dari vitamin B, C, dan E seperti yang terdapat dalam wortel, kentang, udang, manga, dan jeruk.
6.Gigi bersih dan gusi merah muda
Gigi dan gusi yang sehat dibutuhkan untuk membantu mencerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan kalsium dan vitamin B pun diperlukan.
7.Nafsu makan baik dan buang air besar teratur
Nafsu makan baik dilihat dari intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar pun harusnya setiap hari agar sisa makanan dalam usus besar tidak menjadi racun bagi tubuh yang dopat mengganggu nafsu makan.
8.Bergerak aktif dan berbicara lancer sesuai umur
Anak aktif atau mungkin cerewet dan banyak bertanya sebenarnya adalah tanda yang baik. Namun sebaiknya perhatikan setiap ucapannya, apakah sesuai umur atau tidak.
9.Penuh bereaksi dan bereaksi aktif
Focus pada satu hal adalah hal yang sulit dilakukan anak, terutama anak yang aktif. Akan tetapi, jika dia sudah bisa menyelesaikan sesuatu tandanya ia sudah bisa melatih perhatian dan kemampuan fokusnya.
10.Tidur nyenyak
Setelah beraktivitas sepanjang hari, tubuh anak perlu istirahat (tidur) selama delapan jam sehari. Tidur dibutuhkan agar tubuh dapat berkembang dengan baik. Untuk membuatnya tidur nyenyak, buatlah perutnya kenyang terlebih dahulu.
sumber :
Sari, R. W. (2008). Bahaya Makanan Cepat Saji dan Gaya Hidup Sehat. Yogyakarta: O2.
Susilowati, & Kuspriyanto. (2016). Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H