Mohon tunggu...
Feditat Acistamaya
Feditat Acistamaya Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Percayalah kepada Allah, maka Allah akan mempercayaimu dan meneguhkan langkah-langkahmu.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Memahami Takaran Ideal pada Makanan Anak

19 November 2017   16:44 Diperbarui: 19 November 2017   17:01 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia 0 Sampai usia dua tahun merupakan masa kritis bagi anak dan termasuk dalam periode window of opportunity. Pada periode kehidupan ini, sel--sel otak tumbuh sangat cepat sehingga usia dua tahun pertumbuhan otak sudah mencapai lebih dari 80% dan masa kritis bagi pembentukan kecerdasan. Jika pada usia ini, seorang anak kekurangan gizi maka perkembangan otak dan kecerdasannya terhambat dan tidak dapat diperbaiki.

Pola gizi seimbang sangat diperlukan dalam bentuk pemberian ASI dan MP-ASI yang benar. Ketika memasuki usia satu tahun, laju pertumbuhan mulai melambat, tetapi perkembangan motoric meningkat, anak mulai mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan cara berjalan ke sana ke mari, lompat, lari, dan sebagainya. Namun pada usia ini, anak juga mulai sering mengalami gangguan kesehatan dan rentan terhadap penyakit infeksi, seperti ISPA dan diare sehingga anak butuh gizi tinggi dan gizi seimbang agar tumbuh kembangnya optimal.

Ketika masuk usia tiga tahun, anak mulai bersifat ingin mandiri dan dalam memilih makanan sudah bersikap sebagai konsumen aktif di mana anak sudah dapat memilih dan menentukan makanan yang ingin dikonsumsinya. Pada rentang usia 3-5 tahun, sering kali anak menolak makanan yang tidak disukai dan hanya memilih makanan yang disukai sehingga perlu diperkenalkan kepada mereka beraneka ragam makanan.

Pada usia 1-5 tahun, anak sudah harus makan seperti pola makan keluarga, yaitu sarapan, makan siang, makan malam, dan dua kali selingan. Porsi makan pada usia ini setengah dari porsi orang dewasa. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makan kepada anak usia 1-5 tahun, yaitu sebagai berikut.

*Selalu variasikan makanan yang diberikan meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah. Usahakan protein yang diberikan juga bergantian sehingga semua zat gizi terpenuhi.

*Variasikan cara mengolah makanan sehingga semua bahan makanan dapat masuk, misalnya anak tidak mau makan bayam maka bayam dapat dibuat di dalam telur dadar.

*Berikan air putih setiap kali habis makan.

*Hindari memberikan makanan selingan mendekati jam makan utama.

*Ketika masuk usia dua tahun, jelaskan manfaat makanan yang harus dimakan sehingga dapat mengurangi rasa tidak sukanya. (Susilowati & Kuspriyanto, 2016)

Secara sederhana kita dapat menghitung takaran yang kita butuhkan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan gizi. Daftar dibawah ini akan memberi gambaran takaran makanan yang diberikan berdasarkan kelompok umur. (Sari, 2008)

1.Balita 1-3 tahun

   Nasi/pengganti: 1-11/2 piring

   Lauk Hewani     : 2-3potong

                                   : 1gelas susu

   Lauk Nabati       : 1-2potong

   Sayuran               :  mangkuk

   Buah                      : 2-3potong

2.Anak 3-4 tahun

   Nasi/pengganti : 1-3 piring

   Lauk Hewani      : 2-3potong

                                    : 1-2gelas susu

   Lauk Nabati        : 1-3potong

   Sayuran                : 1-1  mangkuk

   Buah                       : 2-3potong

3.Anak 5-9 tahun

    Nasi/pengganti  : 2-3 piring

    Lauk Hewani       : 2-4potong

    Lauk Nabati         : 2-3potong

    Sayuran                 : 1-1  mangkuk

    Buah                       : 2-3potong

4.Anak 10-12 tahun

    Nasi/pengganti   : 2-4 piring

    Lauk Hewani        : 2-4potong

    Lauk Nabati          : 2-3potong

    Sayuran                 : 1-1  mangkuk

    Buah                       : 2-3potong

Nah, setelah kita bicara banyak lebar tentang gizi seimbang anak diatas, tidak afdol jika kita tidak memahami tanda-tanda anak sehat bergizi baik?

1.Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi

Anak dengan asupan gizi baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein dan kalsium terpenuhi, masa tubuh pun akan bertambah dan anak akan bertambah tinggi.

2.Postur tubuh tegap dan otot padat

Anak yang memiliki masa otot yang padat dan tubuh tegap diperoleh melalui ciri anak yang tidak kekurangan protein dan kalsium. Mengonsumsi susu dapat membantu anak mencapai postur ideal kelaknya.

3.Rambut berkilau dan kuat

Protein dari daging, ayam, ikan, dan kacang-kacangan dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan kuat. Rambut yang sehat dapat melindungi kepala si anak.

4.Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat

Kulit dan kuku bersih pada anak menandakan asupan vitamin A, C, E, dan mineralnya terpenuhi. Makanan yang kaya akan mineral didapatkan dari kangkung, bayam, jambu biji, jeruk, manga, dan lainnya.

5.Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar

Mata yang sehat dan bening diperoleh dari konsumsi vitamin A dan C, seperti tomat dan wortel. Bibir segar diperoleh dari vitamin B, C, dan E seperti yang terdapat dalam wortel, kentang, udang, manga, dan jeruk.

6.Gigi bersih dan gusi merah muda

Gigi dan gusi yang sehat dibutuhkan untuk membantu mencerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan kalsium dan vitamin B pun diperlukan.

7.Nafsu makan baik dan buang air besar teratur

Nafsu makan baik dilihat dari intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar pun harusnya setiap hari agar sisa makanan dalam usus besar tidak menjadi racun bagi tubuh yang dopat mengganggu nafsu makan.

8.Bergerak aktif dan berbicara lancer sesuai umur

Anak aktif atau mungkin cerewet dan banyak bertanya sebenarnya adalah tanda yang baik. Namun sebaiknya perhatikan setiap ucapannya, apakah sesuai umur atau tidak.

9.Penuh bereaksi dan bereaksi aktif

Focus pada satu hal adalah hal yang sulit dilakukan anak, terutama anak yang aktif. Akan tetapi, jika dia sudah bisa menyelesaikan sesuatu tandanya ia sudah bisa melatih perhatian dan kemampuan fokusnya.

10.Tidur nyenyak

Setelah beraktivitas sepanjang hari, tubuh anak perlu istirahat (tidur) selama delapan jam sehari. Tidur dibutuhkan agar tubuh dapat berkembang dengan baik. Untuk membuatnya tidur nyenyak, buatlah perutnya kenyang terlebih dahulu.

sumber :

Sari, R. W. (2008). Bahaya Makanan Cepat Saji dan Gaya Hidup Sehat. Yogyakarta: O2.

Susilowati, & Kuspriyanto. (2016). Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun