Mohon tunggu...
Feditat Acistamaya
Feditat Acistamaya Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Percayalah kepada Allah, maka Allah akan mempercayaimu dan meneguhkan langkah-langkahmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidik Indonesia Pahamkan dengan Istilah Cooperative Learning?

1 November 2017   19:31 Diperbarui: 6 November 2017   05:50 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang bersifat kerja sama antara satu siswa dengan siswa yang lain. Pendapat lain menyebutkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Dalam kaitannya dengan pendidikan anak usia dni, pembelajaran kooperatif ini sangat membantu perkembangan sosial emosional dan kognitif anak. Dengan kata lain, anak akan belajar bersosialisasi, bertoleransi, dan berpikir, serta mengungkapkan pendapatnya dengan baik. Hal ini tentu sangat baik bagi perkembangansebab dapat mengajarkan anak bagaimana hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan lingkungannya. (Fadlillah, 2012, hal. 189)

Untuk menerapkan dan melakukan pembelajaran kooperatif ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan. Hal ini dimaksudkan supaya pembelajaran dapat berlangsung secara lancar dan maksimal. Prinsip pembelajaran kooperatif berfungsi untuk menjadi rambu-rambu pembelajaran agar tidak menyimpang dari rencana yang telah ditentukan.

a.Prinsip ketergantungan positif (positive independence), yaitu dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

b.Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

c.Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.

d.Partisipasi dan komunikasi (participation and communication), yaitu melatih pesertaa didik untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

e.Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

Prinsip-prinsip dasar diatas merupakan gambaran bagaimana melaksanakan suatu proses pembelajaran kooperatif. Artinya Pembelajaran Koperatif ini didasari oleh peserta didik yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan kelompok belajarnya. Peserta didik yang ikut berperan aktif dalam kelompok belajarnya akan cenderung memilikikeberhasilan dalam pencapaian tujuan atau kompetensi yang ditetapkan. (Fadlillah, 2012, hal. 191)

Setelah mengerti bagaimana pembelajaran kooperatif dilakukan, supaya lebih jelas dan bisa diaplikasikan dalam pendidikan anak usia dini, berikut langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh pendidik.

1.Guru menyampaiakan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Misalnya, guru menyampaikan tujuan pembelajarannya adalah anak dapat menyebutkan warna-warna.

2.Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Misalnya, guru menunjukan dan menyebutkan macam-macam warna kepada anak.

3.Guru menjelaskan kepada siswa bagaiman caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Misalnya, guru membagi kelompok dengan nama-nama binatang.

4.Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjaka tugas meraka. Misalnya, guru memberikan isyarat atau coontoh warna kepada kelompok belajar tersebut.

5.Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Misalnya, guru menunjukan suatu benda, kemudian siswa suruh menyebutkan warnanya.

6.Guru memberikan penghargaan terhadap hasil kerja siswa. Misalnya, memberikan tanda bintang bagi kelompok siswa yang benar dalam menjawab.

Ini adalah contoh pelaksanaan model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan pada pendidikan anak usia dini. Model pembelajaran ini dapat dikembangkan dengan lebih bervariasi oleh guru yang bersangkutan, dengan catatan selama tidak menyimpang dengan tujuan materi yang telah ditetapkan. (Fadlillah, 2012, hal. 196)

sumber :

Fadlillah, M. (2012). Desain Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun