Selama kuliah, La Ode mengaku tantangan terbesar yang ia hadapi adalah melawan rasa malas. Awalnya ia sering menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar berselanjar di media sosial, maraton drama dan rebahan. Namun akhirnya ia sadar bahwa ia akan membuang banyak waktu terbuang sia sia jika terus seperti ini.
Sehingga, ia berpikir untuk mencari banyak aktivitas untuk melawan rasa malasnya tersebut selagi masih muda. Semenjak itu, ia mulai mengikuti organisasi, klub olahraga, hingga mengikuti berbagai ajang kompetisi. Dengan begini, ia bisa bisa menjadi lebih produktif dan menghabiskan waktu yang ada untuk hal-hal yang lebih positif dan bermanfaat.Â
Dengan banyaknya pengalaman serta prestasi yang ia miliki, La ode memulai perjalanan karirnya dengan menjalani program magang sebagai konsultan keuangan mahasiswa di Advisor Alliance Group, Singapura.
 Ia bertugas untuk membantu klien individu dalam memecahkan masalah perencanaan keuangan dengan menyajikan  strategi perencanaan keuangan jangka panjang bagi mahasiswa Indonesia. Pada akhir periode magangnya, La ode mendapat penghargaan sebagai karyawan magang terbaik dari Indonesia.Â
Saat ini, La ode bekerja sebagai eksekutif akun di PT Irfindo Reputasi Utama, perusahaan hubungan investor di Indonesia. La ode bertugas untuk menangani kegiatan strategis komunikasi perusahaan melalui media monitoring dan media analysis untuk perusahaan di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi, kelistrikan dan ketenagalistrikan, transportasi dan logistik, komponen otomotif, dan teknologi.
Selama bekerja, La Ode mengaku kesulitan dalam melakukan prioritisasi dan mengatur waktu yang ada untuk menciptakan work-life balance. Sebagai seorang fresh graduate di entry level, ia sering mengatakan "iya" pada setiap pekerjaan yang di tugaskan kepadanya yang bahkan diluar job desk pada posisi yang ia jalani.Â
Namun seiring waktu, ia belajar untuk melakukan prioritisasi untuk pekerjaan mana yang perlu didahulukan untuk diselesaikan dan pada saat kapan ia perlu mengatakan "tidak" disertai dengan negosisasi yang baik.Â
Dalam perjalanan karirnya, La Ode pernah mengalami kegagalan. La Ode pernah gagal dalam wawancara terakhir untuk posisi Assistant Manager di salah satu perusaahaan beauty product manufacturing, yang merupakan salah satu perusahaan impiannya untuk bekerja. Pada saat itu, ia sudah mempersiapkan diri dengan baik, mengikuti serangkain seleksi hingga sampai pada tahap wawancara akhir.Â
Namun, pada akhirnya ia gagal untuk mendapatkan posisi tersebut. Membutuhkan waktu cukup lama untuknya bisa move on, kembali mereflesikan diri dan kemudian melamar pekerjaan lainnya.
Disamping kehidupan karir dan studinya, La ode juga mengembangkan sebuah organisasi non-profit bersama dengan beberapa temannya yang dinamakan YouthABLE Indonesia. Organisasi ini berfokus pada memberdayakan pemuda dalam melakukan proyek-proyek terkait SDG (Suistanable Development Goals) yang menyasar masyarakat rentan.Â
"Sesuai tagline kami di YouthABLE "empowerment to empower others", tujuan kami adalah memberdayakan anak-anak muda melalui program pelatihan sehingga anak-anak muda lainnya dapat menjalankan proyek mereka sendiri untuk memberdayakan orang lain (utamanya kelompok rentan seperti anak-anak, pengungsi, penyandang disabilitas).Â