Mohon tunggu...
Feby Siahaan
Feby Siahaan Mohon Tunggu... -

Lulus S1 Teknik Sipil UNPAR tahun 1996, dan melanjutkan S2 di Rotterdam Business School, Netherland tahun 2003 atas beasiswa dari pemerintah Belanda. Mengawali karir sebagai penulis/reporter ekbis di Majalah D&R (s/d thn 1999), TEMPO (s/d 2005). Hingga kini berkarir profesional di sebuah konsultan keuangan di jakarta sebagai Associate Manager Training&Development division. Juga aktif mengajar dikampus, korporat maupun kementrian untuk topik Media Handling, Interview Skill dan writing skill for Humas/PR. Saat ini sedang mengambil kuliah paskasarjana di UPH untuk bidang komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

My Starbuck Story

15 September 2014   21:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:37 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sydney, November empatbelas tahun lalu.

Saya sedang berada di Sydney, Australia untuk sebuah fellowship award dari LSM setempat. Intinya saya mewakili Indonesia untuk mengikuti pertukaran wartawan se-Asia Pasific. Tiga bulan bekerja di ABC Network, Melbourne dan tiga mingguan magang di The Sydney Morning Herald, Sydney.

Tapi saya bukan cerita tentang itu hehehe.

Sbagee wartawan, sejujurnya gaji saya pas pasan. Yang saya punya adalah rasa bangga, dan sedikit duit didompet *cieeeeeee......berasa dialog disinetron Hidayah* But it's true, yet Thank God saya tidak masuk kategori manusia cengeng yang suka sok sok melow-drama when things go wrong; misalnya ketika saya ingin menikmati Starbucks tapi kantong ga mencukupi.:D

*
Begini ceritanya

Back to year of 2000, saya tau bener tentang starbucks. 'Kedai Kopi' asal Amrik, icon hang-out anak muda keren keren. Bahkan saya baca juga artikel tentang..anaknya Bill Clinton (yang waktu itu presiden di Amrik, Chelsea Clinton ngopi bareng temen-temennya di Starbucks dipusat kota Sydney selepas nonton Olympic 2000 yang memang sedang digelar dinegeri kangguru itu.

Beuhhhh.......Happening bangedd deh.

"Pokoknya kudu ke starbuck yang itu ntar pas di Sydney." Tekat saya bulat sebulat bulan purnama.

Dan tibalah saatnya. Setelah tanya-tanya dan sedikit nyasar (maklum Sydney itu kota segede gambreng...dan crowded habiss dan saya baru kali itu pertama kali keluar negereee), tibalah saya di:

STARBUCKS  HYDE STREET  yang guedee, rameeee....dan pengunjungnya kece kece pisan sesueiiiiii imajinasi saya ha ha ha. Girang betul saya. Sampe senyam senyum bloon ngga jelas, sambil celingak celinguk dideretan antrean pembeli.

Antrean semakin menuju ke saya. Mata saya mulai beralih, dari para pengunjung......ke menu & harga. Dan.....sesaat kemudian:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun