Mohon tunggu...
Feby Indirani
Feby Indirani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis, Pencinta Kehidupan

Ruang berbagi pemikiran, pengalaman, bacaan, tontonan, apresiasi saya kepada kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baby Ingin Masuk Islam

15 November 2016   13:05 Diperbarui: 28 November 2016   12:56 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wajah Kyai Fikri tampak mendung. Dia minta ijin untuk menyampaikan kata-kata terakhir sebelum sidang majelis resmi dibubarkan.

“Bagaimanapun, saya berterimakasih untuk proses yang sudah melibatkan kerja keras dari semua peserta majelis dalam memutuskan hal ini. Saya benci membuat Baby kecewa, tapi saya akan kembali ke kampung dan mengatakan kepadanya : Baby, siapapun bisa menjadi Islam dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah,” mata Kyai Fikri tampak berkaca-kaca. “Tidak ada yang bisa menghentikan siapapun menjadi Islam, meskipun orang Islam sendiri menolaknya. Itu yang akan saya katakan pada Baby.”

Ruangan senyap, dan sebagian peserta ikut terharu, memikirkan Baby yang akan kecewa karena mengalami penolakan di pengujung hidupnya. Bagaimanapun, keputusan sudah diambil, mereka bersalam-salaman dan berpamitan, saling mengucapkan maaf dan terimakasih untuk proses persidangan yang dilakukan selama tiga hari.

Sebelum pulang, salah seorang peserta sidang menggamit lengan Kyai Fikri dan berbisik di telinganya.

“Kyai, saya boleh ikut ke kampung?” pintanya sambil tersipu. “Karena Baby sudah masuk Islam, saya ingin ikut mencicip dagingnya.” ***

Catatan: Cerpen ini diilhami antara lain oleh sebuah komik terbitan independen dari Jogjakarta, Abdul Mutholib, Babi Masuk Islam, karya Bambang Toko.

Baby Ingin Masuk Islam pertama kali tayang di Qureta.com http://www.qureta.com/post/baby-ingin-masuk-islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun