Self-harm dianggap satu-satunya cara untuk merasa lebih lega dan mengekspresikan perasaan yang mereka rasakan.
6. Mempunyai Masalah Kesehatan Mental
Penyebab lain dari self-harm adalah gangguan mental. Beberapa jenis gangguan mental yang dapat membuat seseorang menyakiti diri sendiri, yaitu depresi, bipolar, obsesif kompulsif, hingga psikosis.
* tanda-tanda self harm
*Ada bekas luka dengan pola yang sama dan berulang.
*Selalu muncul luka baru, goresan, memar, atau bekas gigitan.
*Terdapat bekas luka bakar.
*Sering membawa atau menyimpan benda tajam.
*Selalu mengenakan lengan panjang atau celana panjang meski dalam situasi yang panas (pengecualian untuk wanita berhijab).
*Ketika ditanyai mengapa ada bekas luka atau memar, dia selalu mengatakan hal yang sama, misalnya terjatuh, terbentur, atau bentuk kecelakaan lainnya.
*Tidak punya kerabat dekat dan suka menyendiri. Orang ini biasanya sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.
*Sering merasa tidak berharga dan mengunggah posting-an keputusasaan.
*Sering cemas, depresi, dan menunjukkan ketidakstabilan emosional.
*Menyukai quotes atau kutipan yang bertemakan depresi.
* penenangan self harmÂ
1. Psikoterapi
Terdapat beberapa pendekatan melalui psikoterapi atau terapi psikologis guna membantu orang yang memiliki kebiasaan melukai diri sendiri. Berikut beberapa di antaranya.
Terapi perilaku kognitif (cognitive behaviour therapy/CBT):Â membantu seseorang menyadari pemikiran dan perilakunya yang berdampak negatif. Jadi, saat harus menghadapi situasi yang sama, ia bisa memberikan respons yang lebih baik.
Terapi perilaku dialektika (dialectical behaviour therapy/DBT):Â membantu mengubah perilaku secara positif dalam mengelola stres dan emosi yang dapat mengarah pada perilaku melukai diri sendiri, pikiran bunuh diri, dan upaya bunuh diri.
Terapi penyelesaian masalah (problem-solving therapy/PST):Â membantu mencari masalah spesifik yang dihadapi seseorang, lalu menemukan solusi serta tindakan terbaik untuk menghadapi masalah tersebut.
2. Obat-obatan