Mohon tunggu...
Anisa Febrianti
Anisa Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Saya adalah mahasiswi dari UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki ketertarikan di bidang menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memuliakan Anak Yatim

1 November 2024   22:55 Diperbarui: 1 November 2024   23:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

1. Memberikan Perhatian dan Kasih Sayang

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa mengusap kepala anak yatim dan memberi makan orang miskin adalah tindakan yang sangat baik. (HR. Tirmidzi)

2. Memberi Sedekah dan Bantuan Materi

Memberikan sedekah dalam bentuk makanan, pakaian, atau uang adalah salah satu cara untuk membantu anak yatim. Sedekah ini sangat dianjurkan dalam Islam dan dapat dilakukan secara berkala (Baznaz Jogjakarta, 2023)

3. Membina Karakter dan Pendidikan

Mendidik dan membina anak yatim agar memiliki karakter yang baik merupakan bentuk memuliakan mereka. Ini termasuk memberikan bimbingan pendidikan dan moral agar mereka tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia. (Hanif, 2024)

4. Berkata dan Berperilaku Baik

Berinteraksi dengan anak yatim dengan kata-kata dan perilaku yang baik sangat penting. Kita dianjurkan untuk tidak berlaku sewenang-wenang terhadap mereka dan selalu menjaga perasaan mereka agar tetap senang. (ARM, 2023)

Kesimpulan

Memuliakan anak yatim merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam yang mencerminkan nilai kemanusiaan dan kasih sayang. Dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits, umat Islam dianjurkan untuk merawat dan memperhatikan anak yatim baik secara material maupun emosional. Memenuhi kebutuhan mereka, memberikan dukungan moral, serta tidak bersikap kasar merupakan bentuk-bentuk penghormatan yang menjadi kewajiban sosial dan spiritual dalam Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun