Mohon tunggu...
Febry Ulfanissa
Febry Ulfanissa Mohon Tunggu... Guru - Guru

an ESFP who loves dancing and sports

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practices

10 Desember 2022   17:32 Diperbarui: 10 Desember 2022   17:51 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Rekan-Rekan Pendidik

  • Sebagai bentuk contoh dan motivasi tentang perlunya melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam setiap pembelajaran.
  • Sebagai tantangan bagi para pendidik untuk menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif dan interaktif dalam pembelajaran.

Selanjutnya alasan memilih model pembelajaran Problem Based Learning dalam menyelesaikan permasalahan tersebut karena model PBL ini memiliki karakteristik yang sesuai untuk melatih dan menstimulus kemampuan bepikir kritis peserta didik dalam pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diantaranya hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Misidawati, D. N., & Sundari, P. (2021) bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkat kemampuan berpikir kritis peserta didik. Adapun karakteristik PBL yang sesuai untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik adalah sebagai berikut:

  • proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered) sehingga peserta didik lebih fokus dan aktif dalam pembelajaran,
  • permasalahan yang dihadirkan bersifat kontekstual sehingga dapat menstimulus kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan permasalahan tersebut,
  • pembelajaran akan lebih bermakna karena peserta didik belajar dari pengalamannya sendiri (leraning by doing) untuk membangun pengetahuannya terhadap materi,
  • Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan masalah,
  • Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim.

Peran Dan Tanggung Jawab Anda Dalam Praktik

  • Peran saya dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini adalah melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan model, metode dan media yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sekaligus melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik selam proses pembelajaran.
  • Bagi peserta didik saya berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk mencapai kompetensi mereka.
  • Saya juga bertanggung jawab dalam menjamin terlaksananya semua kegiatan dalam proses pembelajaran dengan pemanfaatan sumber daya sesuai dengan yang telah direncanakan.

 

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Berdasarkan hasil refleksi diri setelah pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa tantangan dalam pencapaian tujuan antara sebagai berikut:

  • Adanya perbedaan karekteristik dan kemampuan intelektual peserta didik.
  • Upaya untuk menciptakan proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bagi peserta didik yang memiliki minat belajar rendah.
  • Mengupayakan peserta didik untuk lebih dapat berpikir kritis dan berani menyampaikan pendapat.
  • Upaya untuk menstimulus kemampuan berpikir kritis peserta didik dan meningkatkan literasi peserta didik.
  • Penguasaan teknologi untuk menunjang pembelajaran dan memilih perangkat pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik dan materi.

Pihak Yang Terlibat Dalam Praktik Pembelajaran

Pelaksanaan praktik ini memerlukan kerjasama dari berbagai pihak seperti pendidik, peserta didik, kepala sekolah, rekan sejawat dan manajemen sekolah. Peran masing-masing dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu:

  • Pendidik sebagai pelaksana proses pembelajaran.
  • Peserta didik kelas XI IPS 2 tahun pelajaran 2022/2023 sebagai objek pembelajaran
  • Seorang teman guru sebagai perekam untuk mengambil video proses pembelajaran. Video pembelajaran ini nantinya digunakan untuk mengoreksi dan melihat lebih detail kegiatan selama proses pembelajaran sehingga bisa mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi dan melakukan perbaikan ke depannya.
  • Kepala sekolah sebagai pemberi izin untuk pelaksanaan kegiatan.
  • Rekan sejawat dan manajemen sekolah yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam terlaksananya kegiatan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun