Mohon tunggu...
febry reyhan
febry reyhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa jurusan manajemen yang menyukai hal-hal menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Kepemimpinan dan Disiplin Kerja

27 Maret 2024   13:27 Diperbarui: 27 Maret 2024   13:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : future skills

DEFINISI KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah seseorang yang memiliki bawahan atau pengikut untuk suatu tujuan dan keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan yang dimilikinya. Kepemimpinan telah dideskripsikan oleh beberapa pakar merupakan suatu tindakan yang mempengaruhi orang lain atau bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Edison, Emron; Anwar, Yohny; Komariyah, Imas;, 2018).

Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi yang bersangkutan, akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak di luar organisasi yang ke semuanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi mencapai tujuannya. Peran tersebut dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu yang bersifat interpersonal, informasional, dan dalam kancah pengambilan keputusan (Sutrisno, Edy;, 2019).

Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan (Fahmi, 2017).

Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal (Hasibuan, 2021). Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2021)

GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan adalah cara seseorang memanfaatkan kekuatan yang tersedia untuk memimpin orang lain. Gaya kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai pola perilaku yang dirancang untuk memadukan kepentingan - kepentingan organisasi dan personalia guna mengejar beberapa sasaran (Shaleh, Mahadin;, 2018).

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pimpinan untuk mempengaruhi bawahannya. gaya kepemimpinan adalah sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan orang dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Farida, Umi; Hartono, Sri;, 2016).

Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku para anggota organisasi atau bawahan (Farida, Umi; Hartono, Sri;, 2016).

INDIKATOR KEPEMIMPINAN

Menurut Samsul Arifin dalam (Anjani, Ariska Nur;, 2020)Ada lima indikator kepemimpinan di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Kemampuan untuk membina kerjasama dan hubungan yang baik Lebih mengutamakan membina kerjasama dan hubungan baik dengan para pegawai masing-masing. Selain itu, kemampuan seorang pimpinan dalam memotivasi para pegawai pun sangat diperlukan.
  •  Kemampuan yang efektivitas
  • Berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas di luar kemampuannya apabila diperlukan. Selain itu, bagi pimpinan maupun pegawai mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan dengan tepat waktu, serta dapat hadir tepat waktu dan tidak terlambat.
  • Kepemimpinan yang partisipatif
  • Dalam pengambilan keputusan, lebih mengutamakan penentuan secara musyawarah bersama dengan para pegawai. Pimpinan juga diharapkan mampu dengan cepat meneliti masalah yang terjadi pada pekerjaan, sehingga masalah dapat diselesaikan secara cepat dan tepat pula.
  • Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau waktu
  • Pimpinan diharapkan bersedia untuk membawa kepentingan pribadi dan organisasi kepada kepentingan yang lebih luas, yaitu kepentingan organisasi menggunakan waktu sisa untuk keperluan pribadi. Selain itu juga selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang telah ditentukan
  • Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau wewenang
  • Mengutamakan tanggung jawab pimpinan dalam menyelesaikan tugas mana yang harus ditangani sendiri, dan mana yang harus ditangani secara berkelompok. Pimpinan harus selalu memberikan bimbingan dan pelatihan dalam pengambilan keputusan kepada para pegawai

DEFINISI DISIPLIN KERJA

Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan pegawai menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Dengan demikian, disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah perilaku mereka mengikuti aturan main yang di tetapkan (Sinambela, Lijan Poltak; Sinambela, Sarton;, 2019).

Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya (Hasibuan, 2021). Kedisiplinan adalah tingkat kepatuhan dan ketaatan kepada aturan yang berlaku serta bersedia menerima sangsi atau hukuman jika melanggar aturan yang ditetapkan dalam kedisiplinan tersebut (Fahmi, 2017)

Kedisiplinan merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja pegawai, semakin baik kinerja yang akan dicapai (Khaeruman; Marnisah, Luis; Idrus, Syech; Farradia, Yuari; Farradia, Yuary; Ermanriningsih, Eni; Hartatik; Supatmin; Yuliana; Aisyah, Nur; Natan, Nurdin; Widiyanto, Mutinda Teguh; Ismawati;, 2021).

TUJUAN DISIPLIN KERJA

Menurut Sinambela (2019) Tujuan utama tindakan pendisiplinan adalah memastikan bahwa perilaku-perilaku pegawai konsisten dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh organisasi. Tujuan berikutnya adalah menciptakan atau mempertahankan rasa hormat dan saling percaya di antara supervisor dengan bawahannya.

Menurut Rinci Bejo dalam (Sinambela, Lijan Poltak; Sinambela, Sarton;, 2019) maksud dan sasaran dari disiplin kerja adalah terpenuhinya beberapa tujuan.

Tujuan umum disiplin kerja adalah demi keberlangsungan perusahaan sesuai dengan motif organisasi bagi yang bersangkutan, baik hari ini maupun esok

  • Tujuan khusus disiplin kerja
  • Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun yang tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen
  • Dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya serta mampu memberikan servis yang maksimum kepada pihak yang tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.
  • Dapat menggunakan dan memelihara sarana prasarana barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya
  • Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan
  • Tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Tujuan utama tindakan pendisiplinan adalah memastikan bahwa perilaku perilaku pegawai konsisten dengan aturan aturan yang ditetapkan oleh organisasi. Berbagai aturan yang disusun oleh organisasi adalah tuntunan untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Pada saat suatu aturan dilanggar, efektivitas organisasi berkurang sampai pada tingkat tertentu, tergantung pada kerasnya pelanggaran (Farida, Umi; Hartono, Sri;, 2016).

INDIKATOR DISIPLIN KERJA

Menurut Afandi (Afandi, 2016) Dimensi dan indikator disiplin kerja dilihat dari dua dimensi yaitu pertama dimensi ketaatan waktu dengan indikator masuk kerja tepat waktu penggunaan waktu secara efektif, dan tidak pernah mangkir/ tidak kerja kedua, dimensi tanggang jawab kerja dengan indikator mematuhi semua peraturan organisasi atau perusahaan , target pekerjaan dan membuat laporan kerja harian.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, P. (2016). Concept & indicator: Human resource management concept & indicator : for management research. Yogyakarta: Deepublish.

Anjani, Ariska Nur;. (2020). Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian Dan Kapabilitas Inovasi Individu Terhadap Kinerja Pegawai Pada Koperasi Unit Desa (Kud) Sarwa Mukti Cisarua Kabupaten Bandung Barat. e-library UNIKOM, 24.

Edison, Emron; Anwar, Yohny; Komariyah, Imas;. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, I. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi. (M. A. Djalil, Penyunt.) Bandung: Alfabeta.

Farida, Umi; Hartono, Sri;. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia II. Ponorogo: UMMUH PONOROGO PRESS.

Hasibuan, M. S. (2021). Manajemen Sumber Manusia (Revisi Cetakan 25 ed.). Jakarta: PT. Bumi Kasara.

Khaeruman; Marnisah, Luis; Idrus, Syech; Farradia, Yuari; Farradia, Yuary; Ermanriningsih, Eni; Hartatik; Supatmin; Yuliana; Aisyah, Nur; Natan, Nurdin; Widiyanto, Mutinda Teguh; Ismawati;. (2021). Meningkatkan Kinerja MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Konsep & Studi Kasus. Banten: CV. Aa Rizky.

Shaleh, Mahadin;. (2018). Kepemimpinan dan Organisasi. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo.

Sinambela, Lijan Poltak; Sinambela, Sarton;. (2019). Manajemen Kinerja Pengelolaan, Pengukuran, dan IMplikasi Kinerja. Depok: PT. Raja Grafindo.

Sutrisno, Edy;. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia (Vol. 10). Jakarta: Prenamedia Group.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun