Mohon tunggu...
Febrylian Fahmi Chabibi
Febrylian Fahmi Chabibi Mohon Tunggu... -

Sedang belajar bagaimana menjalani dan memaknai hidup. Menyukai travelling.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Karimunjawa : Mutiara di Balik Pesisir

12 Juni 2011   02:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:36 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pulau Menjangan Besar berada di bagian barat kepulauan utama. Berbentuk bulat telur yang tepat dibelah tengah oleh garis horison. Dikelilingi jajaran terumbu karang, besar, kecil, saling bertautan, biru, hijau, air laut bersih alami, dan daaaar ..... ternyata kapal sempat kandas menggerus terumbu itu. Ah, maaf, Mr. Jero Wacik, bukan dengan maksud kesengajaan, hanya kapten kapal yang meleng ketika kapal lain berpenumpang bule cantik berbikini yang sedang berjemur di atasnya lewat.

Menuju pulau Cemara Kecil, kami sempat berhenti untuk ber snorkelling ria kembali bersama puluhan ikan, puluhan warna, yang berkerumun ketika potongan roti dilemparkan. Pulau ini menjadi lokasi istirahat dan santap siang kami. Sebuah pulau kecil tak berpenghuni seluas sekitar satu lapangan bola. Masih asri dan bersih. Saya rasa setiap penghuni kepulauan Karimunjawa telah mempunyai tanggungjawab yang tinggi dan paham mengenai kebersihan demi menunjang pariwisata di daerahnya. Penangkaran hiu menjadi tujuan terakhir. HTM 5.000 plus parkir kapal 10.000. Walaupun tidak semua spesies hiu di dunia berbahaya, tetap saja ikan tersebut merupakan level tertinggi rantai makanan di lautan. Berenang di sekitar hiu dengan umpan daging ikan segar yang dilemparkan di depan mata agar hiu itu mendekat menjadi tantangan yang tidak mungkin Anda lewatkan.

Pulau utama, pulau Karimun. Pak Anto juga bertugas mengelola penginapan 3 kamar fasilitas VIP milik pengusaha Australia di atas bukit dengan pemandangan tak terhalang menuju laut, 700.000 per malam. Berawal dari sini, kami sempat berkeliling menuju ujung pulau sejauh 30km dengan motor sewaan. Terdapat wisata edukasi hutan mangrove dengan trek jalan setapak kayu sepanjang  1km. Sebenarnya hutan tersebut belum dibuka untuk umum, ketika kami berkunjung belum ada papan informasi yang menerangkan flora maupun fauna yang terdapat di lokasi. Banyak pantai kecil di sepanjang jalan yang terlupakan. Salah satunya pantai Legon Lele, yang berada di pelosok pulau. Pemandangan pantai yang mantap dengan lokasi yang sepi. Jangan heran apabila melihat beberapa motor yang diparkir ganjil, namun si empunya entah di mana.

Total pengeluaran

Transportasi    : Rp 211.000, bis, travel, becak, kapal, PP

Makan             : Rp 116.000, selama 5 hari 4 malam

Akomodasi      : Rp 140.000, hotel, wisma, dan penginapan selama perjalanan

Entertaiment   : Rp 105.000, sewa kapal, snorkell gear, dan motor

Total                : Rp 572.000,- per orang

Saran :

- Ingat makan sebelum perjalanan, terutama di kapal, karena hanya snack, mie, dan minuman ringan yang dijual di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun