Mohon tunggu...
Febry Salsinha
Febry Salsinha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Universitas Gadjah Mada Fakultas Biologi 2012

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perpisahan yang...

31 Agustus 2013   06:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:35 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bagaimana mungkin?” tanya kak Nathan sembari melirik jam tangannya.

“Ini belum terlambat. Bahkan masih tersisa 30 menit sebelum ke waiting room. Mana tiketnya? Saya harus masuk dan memastikan.” Katanya melanjutkan dengan wajah garang sembari melepas jaketnya dan menarik tiket dari tangan Kak Inka. Semua berharap dengan cemas di luar. Hh.. management apa ini? Belum pernah rasanya peristiwa ini terjadi. Dan sepertinya ini keterlaluan. Semua wajah di situ tampak kesal.

Menunggu, menunggu dan menunggu... Tak lama kemudian dengan wajah tertunduk dan lemas Kak Nathan keluar menghampiri kami. Tiket itu masih dalam genggaman tangannya. Keheranan kami dibuatnya. Mana semangat yang menggebu-gebu tadi? Dan aku tahu jawabannya mungkin pada titik balik yang terjadi di depan petugas di dalam sana.

“Ada apa? Bagaimana hasilnya?” kak Ergan bertanya penasaran.

“Yah.. ini memang sudah di luar batas check in. Dan memang managementnya sudah seperti itu.” Kata kak Nathan sembari menunjukkan tiket itu. Ada tanda tanya besar melekat kuat di atas kepalaku. Kulirik pada catatan  kecil di bawah tiket yang ditandai dengan sebuah lingkaran besar. Mungkin oleh petugas.

“Apa Kak Nathan tidak punya cukup bukti untuk verifikasi?” tanyaku sebelum benar-benar melihat tulisan pada tiket itu. Kak Nathan enggan menjawab. Hanya lesu menggeleng.

Please check in 1½ prior to flight departure or at least 45 minutes before your  flight departs.

Jeeeng... jengg... tulisan berlingkar itu membuat kami kaget, mungkin tak sanggup berkedip. Hanya diam yang menemani. Juga ekspresi tertunduk yang menghiasi. Lemas. Ternyata pada bagian Itinerary Details telah dicantumkan, depart time pukul 08.45 dan bukan 09.45. It’s such a unbelievable experience ever... Bukan hanya karena dunia punya sesuatu yang tidak mudah ditebak, tapi juga karena kita tidak pernah menyadari hal – hal yang terlalu mudah ditebak. Yaah, yaah... selalu, kesalahan yang bergerak di dunia adalah Human error dan terlebih untuk hal ini, karena opor ayam.... Ckckck...Bingung ‘kan mau ketawa atau harus bersedih? Kontras memang...

Just waiting for the next story of the them ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun