Peralatan
Di sini, biaya untuk peralatan tidak begitu besar. Peralatan yang digunakana adalah gas solek, tempat minum tempat pakan, tabung gas, dll. Sama seperti kandang, peralatan juga tidak bisa dijadikan aset. Maksudnya adalah, ketika kita berhenti berbisnis ayam kampung, peralatannya sulit untuk dijual. Lahan, sudah dijelaskan tadi.
Biaya Produksi
Setelah semua lengkap, sekarang menghitung biaya produksi. Biaya untuk satu ekor ayam yang sudah dipanen sebesar Rp 26 ribu-Rp 27 ribu selama 70 hari. Selama 70 hari itu rata-rata beratnya 0,95 kilogram. Jadi, jika memelihara 1.000 ekor, berarti biaya awalnya adalah Rp 27 juta ditambah Rp 25 juta (biaya kandang), totalnya Rp 52 juta. Biaya peralatan diasumsikan sekitar Rp 8 juta, maka total keseluruhan Rp 60 juta.
Dari penjelasan singkat di atas, prospek bisnis ayam kampung sangat menjanjikan. Peluang untuk pemasaran domestik maupun ekspor sangat terbuka. Bagi Anda yang tertarik siapkanlah mental, modal, dan hal-hal teknis yang dijelaskan di atas. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H