Padahal, ayam lokal Indonesia seperti ayam Sentul misalnya, tidak kalah dengan ayam Thailand. Bobot hidup ayam Sentul mencapai 1-1,5 kg pada umur 10 minggu. Artinya, peternakan ayam lokal merupakan komoditi andalan untuk bersaing di pasar global. Sayangnya, pemerintah belum memperhatikan peternakan ayam lokal sebagai produk andalan. Sementara, jenis ternak lain seperti ayam ras, sapi, dan susu, masih impor.
Ade menyayangkan sikap pemerintah yang mengabaikan peternakan ayam lokal. Pengembangan peternakan yang dilakukan pemerintah sekarang berfokus pada daging sapi dan ayam ras. Untuk pengadaan indukan sapi jenis Brahman Cross, pemerintah telah menagagarkan dana sebesar Rp 1,3 triliun. Untuk peternakan ayam ras, pemerintah sedang membuat peraturan menteri pertanian.
Padahal, kontribusi daging ayam lokal terhadap pemenuhan daging nasional cukup signifikan setelah ayam ras dan daging sapi. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu pusat domestikasi ayam dunia lama-lama bisa menjadi kenangan. Dari dua puluh enam jenis ayam lokal Indonesia, delapan puluh persennya ditengarai nyaris punah. Bahkan diantaranya ada yang sudah punah, seperti: Ayam Ciparage, Ayam Jangkur, dll.
Kondisi di atas disebabkan lantaran minimnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan ayam lokal. Meskipun Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Kementrian Pertanian berupaya melakukan pemurnian bibit ayam lokal, upaya itu tersendat akibat minimnya fasilitas pendukung penelitian. Hal ini pernah diungkapkan oleh salah satu peneliti Balitnak.
Abainya sikap pemerintah terhadap pengembangan ayam lokal mencerminkan kurang berpihaknya pemerintah dengan masyarakat bawah. Bahkan, bagi penduduk desa, hampir di setiap rumah memelihara ayam lokal. “Ada 22 juta rumah tangga yang memiliki ternak ayam kampung. Ini sangat potensial dalam mendukung perekonomian masyarakat,” pungkas Ade. febroni_purba@yahoo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H