Sehingga hal ini mampu mempengaruhi kepribadian anak yang merugikan orang lain seperti terjadi di kalangan pelajar yang sering terjadi penyimpangan khususnya di lingkungan sekolah seperti membolos,tawuran,suap menyuap,mencuri,menipu,berpakaian tidak sopan,mainan gadget ketika jam pelajaran dan tidak mengerjakan tugas sekolah.
Di era yang modern ini maka anak perlu mengetahui dan paham akan globalisasi zaman modern ini yang mana anak harus dalam pengawasan oleh orang tua sehingga mampu di arahkan dan di pantau dengan baik.Sehingga mampu mengurangi tingkat kriminal yang ada di negara akibat penyalahgunaan dalam pengunaan teknologi dan pengaruh lingkungan sekitar.
Pengaruh dari globalisasi pada era modern ini mengakibatkan lahirnya budaya-budaya baru yang memicu munculnya problematika dalam tatanan hidup bangsa.Sekarang banyak masyarakat yang meniru gaya hidup bangsa asing hingga mereka lebih senang mengkomsumsi produk-produk luar daripada produk lokal yang ada di negara ini.
Padahal di negara Indonesia ini masih memegang erat adat istiadat yang sangat kental namun mirisnya anak zaman sekarang tidak mau dan enggan untuk mempelajari adat istiadat tersebut tak hanya itu sekarang banyak anak-anak yang jarang bahkan sudah tidak ada kemunculan anak yang bermain permaianan tradisonal.Namun yang sering kita lihat saat ini dimana pun kita berada pasti melihat anak lebih asik main gadget dari pada main bersama teman-temannya hal itu merupakan sebuah pemandangan yang sangat miris sekali.
Maka diperlukan pendidikan karakter sebagai wadah untuk menciptakan manusia yang berpendidikan karakter untuk menyelamatkan masa depan bangsa dan untuk merubah nasib manusia dari keterpurukan hingga masalah ekonomi hal ini juga mampu menyelamatkan para generasi muda yang kehilangan atau kurang pahamnya dengan akhlak moral yang baik.Akhir-akhir ini terdapat fenomena kenakalan remaja yang mana menjadi masalah yang kompleks yang ada di negara.Dikarenakan masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.Sehingga masa ini penuh dengan cobaan karena pemikiran remaja masih labil maka pemikirannya mudah di goyahkan.
Seperti kasus pada tahun 2018 yang terjadi di provinsi jawa tengah terkait dengan adanya video viral guru di-bully murid di Kendal.Pihak sekolah langsung menindak lanjuti kasus tersebut agar tidak menjadi bahan pembicaraan yang terlalu panjang dan dapat membuat pencemaran nama baik sekolah tersebut.
Pihak sekolah pun langsung melakukan penyidangan terhadap beberapa anak yang terkait pada video tersebut tak hanya anak yang di panggil oleh pihak sekolah namun juga orangtua murid pun ikut di sidang oleh sekolahan.Dan di situ diberikan pembinaan dan pengarahan agar siswa tidak melakukan hal yang serupa kembali dan mampu melakukan perubahan yang lebih baik lagi.Dan di situ orang tua di minta selalu mengawasi,membimbing dan mendidik anaknya agar memiliki etika,moral dan akhlak yang baik sehingga mampu menghormati dan berperilaku sopan terhadap orang yang lebih dewasa.
Mungkin bagi siswa hal tersebut di anggap sebagai candaan bukan sebuah hal yang memperlakukan kekerasan atau pembunuhan namun perbuatan itu sudah melampaui batas kesopanan terhadap orang dewasa hingga membuat korban merasa tertekan dengan adanya video tersebut yang sudah viral dapat menjatuhkan harga diri dan kehormatan korban karena dia sebagai guru seharusnya menjadi pendidik bagi murid didiknya namun malah dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh muridnya.
Sungguh miris nya anak generasi milenial saat ini yang hidup di era modern yang sangat jauh dari kata baik karena dengan pesatnya teknologi yang ada saat ini anak sangat mudah menjangkau segala sesuatu yang dia inginkan.Dengan media sosial yang sangat di gendrungi oleh kalangan masyarakat yang tidak mengenal usia.
Hingga hal-hal apa saja dapat mereka lihat melalui gadget masing-masing namun mirisnya para pengguna gadget tidak mengenal usia mulai dari anak-anak dengan mahirnya mereka mempermainkan gadget hingga tidak menganl waktu dan tempat.
Anak di usia pelajar mereka belum bisa memfilter budaya-budaya luar yang masuk sehingga dengan mudahnya mereka menonton dan meniru tingkah budaya luar yang tidak mencerminkan kebudayaan yang baik.Sehingga dengan hal tersebut banyak memicu anak-anak pelajar melakukan tindakan kriminal yang tidak mencerminkan generasi muda yang baik.