Mohon tunggu...
Febri Resky Perkasa Siregar
Febri Resky Perkasa Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Warung Kopi

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lawu

2 Agustus 2018   12:42 Diperbarui: 2 Agustus 2018   12:59 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Febri Siregar.2014

Lawu kamu membuatku rindu.

Diantara gerimis sepi bulan Agustus, 

masih saja kuingat batu berkeretap di

sepanjang jalur Cemoro Sewu.

Bersama angin yang berdesir sayup.

*

Pada malam itu.

Langit beratapkan bintang adalah caramu menjamu

Aku menerima jamuanmu itu

di rerumputan berkabut.

Lengkap dengan udara yang membuat gigiku bergemeletuk

Sambil menggigil pada tiba malam mulai mengabur.

"Yang abadi adalah waktu, bukan?" tanyamu.

*

Dan aku menjawab pertanyaanmu:

Bukan, yang abadi adalah orang-orang yang tak kukenal

menjadi saudara setelah bersama melaluimu

untuk membunuh waktu.

*

Hargo Dumilah, 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun