Lawu kamu membuatku rindu.
Diantara gerimis sepi bulan Agustus,Â
masih saja kuingat batu berkeretap di
sepanjang jalur Cemoro Sewu.
Bersama angin yang berdesir sayup.
*
Pada malam itu.
Langit beratapkan bintang adalah caramu menjamu
Aku menerima jamuanmu itu
di rerumputan berkabut.
Lengkap dengan udara yang membuat gigiku bergemeletuk
Sambil menggigil pada tiba malam mulai mengabur.
"Yang abadi adalah waktu, bukan?" tanyamu.
*
Dan aku menjawab pertanyaanmu:
Bukan, yang abadi adalah orang-orang yang tak kukenal
menjadi saudara setelah bersama melaluimu
untuk membunuh waktu.
*
Hargo Dumilah, 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H