Faktor yang mempengaruhinya pun beraneka. Ini berlaku pada pelayanan online maupun offline. Pada satu kasus, jumlah customer service/operator dirasa terlalu sedikit.Â
Pada kasus lain, jumlah mereka dinilai memadai tetapi softskill dalam berkomunikasinya yang kurang bagus. Atau di kasus lainnya lagi, jumlah tenaga dan keterampilan berkomunikasi tidak ada masalah, hanya saja penguasaan materi terbata-bata.Â
Hal yang paling kentara dirasakan pengguna layanan tentu salah satunya adalah dukungan "keramahan komunikasi" tersebut. Pada kisah aplikasi baik yang menginduk di playstore, webpage murni, atau platform lain, dukungan CS sangat menentukan penilaian publik terhadap aplikasi tersebut.
Hal penting berikutnya yang mempengaruhi sustainability adalah leader commitment. Komitmen pucuk pimpinan ini merupakan pasak bagi keberlangsungan suatu aplikasi.Â
Kalau kita kembalikan pada bahasan niat, tanpa mengedepankan prasangka buruk, tentu akan muncul banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi di tataran arsitektur atau inisiasi aplikasi.Â
Namun, dengan adanya komitmen yang kuat dan tulus, setidaknya sebuah aplikasi besutan pemerintah dapat terus digunakan oleh masyarakat.Â
Hanya saja memang dibutuhkan figur pimpinan yang "menguasai medan" untuk mengantisipasi adanya "beda niatan" para pengusul aplikasi. Apa saja sebetulnya niatan menyimpang yang mungkin saja bisa terjadi.Â
Beberapa kemungkinan yang dapat diraba berdasarkan sifat-sifat yang sering muncul dari manusia adalah cari muka ketika mengusulkan inovasi aplikasi atau berharap keuntungan dari adanya proses apps development.Â
Perlu dipahami juga bahwa niatan yang tulus juga tidak serta merta menjadikan aplikasi bakal abadi. Komitmen pimpinan memegang porsi besar dalam keberlangsungan aplikasi. Hal anggaran pun, selama pimpinan organisasi menganggap suatu aplikasi vital manfaatnya maka finansial akan diperjuangkan.Â
Leader commitment telah terbangun, segenap sumberdaya telah diorganisir, dan aplikasi pun diluncurkan. Pekerjaan berikutnya adalah membangun public awareness.Â
Adalah hal yang biasa bahwa publik tak mengetahui keberadaan aplikasi yang boleh jadi sebetulnya berhubungan dengan kebutuhan rutinnya. Penulis pun akan kebingungan apabila dituntut untuk membuat list apa saja nama dan kegunaan dari 24.000 aplikasi yang sudah ada itu. Mungkin tak lebih dari 10 aplikasi yang diketahui. Namun, tentu bukan berarti puluhan ribu sisanya tidak ada manfaatnya.Â