Berdasarkan survei masyarakat Indonesia mengkonsumsi kopi sebanyak 0,98 kg/ kapita/ tahun. Hal ini menyebabkan setidaknya setiap tahun membutuhkan produksi sekitar 280.000 ton kopi hanya untuk dikonsumsi. Berdasarkan surei juga pemasaran bubuk kopi memiliki peminat yang banyak dan di uji menggunakan dua jenis pemasaran. Yang pertama adalah pemasaran langsung, dengan pemasaran ini bubuk kopi terjual sebanyak 25,44%. Yang kedua adalah pemasaran secara tidak langsung, dengan Teknik pemasaran ini bubuk kopi terjual sebanyak 74,56%.(Azim et al., 2016)
Dilihat dari survei diatas komoditas kopi memiliki jumlah minat yang sangat banyak sesuai dengan produksi yang dihasilkan setiap tahunnya. Hasil penjualan nya pun memiliki presentasi yang sangat baik.
Kesimpulan
Usaha kopi arabica ini ternyata memiliki peminat yang sangat banyak. Hal ini dapat menyebabkan potensi usaha kopi arabica sebagai deatinasi wisata berbasis pertanian memiliki potensi yang sangat besar dan dapat di pastikan jika akan memiliki wisatawan yang banyak. Dikarenakan konsumen nya tidak hanya orang dewasa melainkan dari rentang remaja hingga pada orang dewasa. Usaha ini menjadi pilihan yang tepat dan menarik untuk dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H