Mohon tunggu...
Febrina ReisaNur
Febrina ReisaNur Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - caca

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Kopi Arabica Menjadi Daya Tarik dalam Pariwisata

25 Juni 2021   17:52 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:53 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bicara tentang kopi, salah satu minuman berkafein ini belakangan banyak diminati oleh masyarakat. Rentang usia yang menikmati kopi pun bervariasi, mulai dari remaja, orang dewasa, hingga lansia sekalipun. Kopi sendiri merupakan suatu komoditas yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Dapat dilihat dari manfaat yang diberikan sektor perkebunan kopi terhadap penyediaan tanaman kerja dan penyediaan devisa negara melalui ekspor kopi. (Yusuf et al., 2020)

Direktorat Jenderal Perkebunan 2015 - 2019 menjadikan kopi sebagai salah satu komoditi yang menjadi pokok sub agenda prioritas dalam peningkatan agroindustry. diantaranya adalah meningkatkan produksi komoditas andalan dan prospektif ekspor serta mendorong agroindustry di daerah pedesaan. (Yulistriani et al., 2019)

Definisi Kopi

Kopi merupakan salah satu minuman hasil dari biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan hingga menjadi bubuk. Lebih dari 50 negara di dunia memproduksi kopi dikarenakan peminatnya yang sangat banyak. Di Indonesia terdapat dua jenis pohon kopi yang umum dikenal oleh  masyarakat yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea Arabica)

Kedua jenis kopi tersebut banyak dinikmati oleh masyarakat karena memiliki rasa yang kuat dan harum yang nikmat. Sehingga menyebabkan banyak masyarakat yang membuka usaha kopi baik dalam bentuk caf maupun hanya warung kopi biasa saja. Pada daerah wisata banyak sekali ditemukan warung - warung kopi. Terlebih lagi pada daerah puncak. Karena daerahnya memiliki suhu yang dingin, menyesap kopi di pagi hari merupakan sebuah kenikmatan yang tiada lain.

Kopi arabica memiliki kadar air dengan rentang 2.33 -- 1,68%. Kadar air ini mempengaruhi daya tahan kopi dalam penyimpanan. Pada kopi arabica terdapat sari kopi dengan rentang 30,74 -- 30,35%, sari kopi ini menunjukkan banyaknya jumlah zat yang terlarut dalam air. Kadar kafein dalam kopi arabica sebanyak 1,18 -- 1,01%, semakin banyak kafein yang terdapat pada kopi, maka efek yang ditimbulkan akan semakin berasa. Seperti badan menjadi lebih segar. (Azizah et al., 2019)

Kopi Arabica Menjadi Destinasi Wisata Berbasis Pertanian 

Usaha kopi arabica ini sangat cocok untuk konsumen yang memiliki kesibukan yang sangat padat agar tetap segar. Selain itu kopi juga dapat membuat mood yang meminum nya menjadi bagus. Tidak hanya dalam bentuk minuman saja, bubuk dari kopi juga dapat dijadikan ide usaha yang menarik. Mengingat pada zaman sekarang banyak penjual kopi bubuk di berbagai daerah. Meskipun banyak pelaku usaha, peminatnya pun tetap banyak dan tidak berkurang.

Tidak hanya hasil produknya saja, namun teknik pertanian nya juga dapat dijadikan sebuah usaha. Teknik pertanian ini meliputi penanaman, pemeliharaan, pemanenan, perlakuan pasca panen. Perlakuan pasca panen seperti, pencucian, pengeringan, penghalusan dan lain sebagainya. Seperti penelitian yang dilakukan pada desa warjabakti untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Pada desa warjabakti dilakukan sebuah penelitian tentang strategi untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat petani kopi arabica di desa Warjabakti sangat memungkinkan untuk dikembangkan untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata berbasis pertanian kopi arabica. Namun rencana tersebut belum diketahui secara luas oleh masyarakat setempat. Hal ini menyebabkan  terhambatnya perealisasian destinasi wisata berbasis kopi arabica. (Gunawan, 2016)

Ide menjadikan sebagai desa wisata merupakan ide yang sangat baik, jika desa tersebut menjadi desa wisata berbasis pertanian kemungkinan banyak wisatawan yang akan datang ke desa tersebut karena tertarik dengan kegiatan apa yang ada pada desa wisata tersebut. Jika banyak wisatawan yang datang, maka tingkat kesejahteraan masyarakat desa pun akan meningkat dikarenakan penghasilan desa menjadi meningkat.

Berdasarkan survei masyarakat Indonesia mengkonsumsi kopi sebanyak 0,98 kg/ kapita/ tahun. Hal ini menyebabkan setidaknya setiap tahun membutuhkan produksi sekitar 280.000 ton kopi hanya untuk dikonsumsi. Berdasarkan surei juga pemasaran bubuk kopi memiliki peminat yang banyak dan di uji menggunakan dua jenis pemasaran. Yang pertama adalah pemasaran langsung, dengan pemasaran ini bubuk kopi terjual sebanyak 25,44%. Yang kedua adalah pemasaran secara tidak langsung, dengan Teknik pemasaran ini bubuk kopi terjual sebanyak 74,56%.(Azim et al., 2016)

Dilihat dari survei diatas komoditas kopi memiliki jumlah minat yang sangat banyak sesuai dengan produksi yang dihasilkan setiap tahunnya. Hasil penjualan nya pun memiliki presentasi yang sangat baik.

Kesimpulan

Usaha kopi arabica ini ternyata memiliki peminat yang sangat banyak. Hal ini dapat menyebabkan potensi usaha kopi arabica sebagai deatinasi wisata berbasis pertanian memiliki potensi yang sangat besar dan dapat di pastikan jika akan memiliki wisatawan yang banyak. Dikarenakan konsumen nya tidak hanya orang dewasa melainkan dari rentang remaja hingga pada orang dewasa. Usaha ini menjadi pilihan yang tepat dan menarik untuk dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun