Mohon tunggu...
Febri Narani
Febri Narani Mohon Tunggu... Editor - Nama saya Febri Narani Saya seorang mahasiswa di universitas satyaterra bhninneka

Saya hobi menulis, membaca, bernyanyi dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Poduktivitas Petani di Desa Tanjung Mbelang Kec. Tiga Derket dan Solusi untuk Mengatasinya Upaya Mencapai Goals 13

8 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   10:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Ibuk Rina wati situmorang salah satu petani di desa tanjung mbelang/dokpri

Perubahan iklim secara global, termasuk di Indonesia, mempunyai dampak yang signifikan terhadap sektor pertanian. Perubahan iklim merupakan tantang terbesar bagi sektor petani termasuk petani di Desa Tanjung Melang Kec. Tiga derket. Dapat mempengaruhi produktivitas didesa ini.  

Fenomena ini ini sangat berkaitan erat dengan tujuan SDGs 13 Aksi iklim. Maka dari hal itu disini kita akan membahas tentang dampak perubahan iklim terhadap produktivitas petani di Desa Tanjung Mbelang Kec. Tiga Derket dan bagaimana solusi  mengatasi dampak tersebut upaya tercapainya tujuan SDGs 13Dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian menurut Rina Wati Situmorang, seorang narasumber dari Desa tanjung Mbelang Kec. Tiga derket, menyatakan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi produktivitas pertanian dalam beberapa cara, antara lain:


1.Perubahan pola musim


Perubahan pola musim hujan dan musim kemarau yang tidak teratur akibat perubahan iklim dapat menimbulkan ketidakpastian di kalangan petani saat merencanakan tanam. Waktu tanam yang tidak tepat akan mengakibatkan hasil panen kurang maksimal.


2. Peningkatan suhu dan perubahan curah hujan


Peningkatan suhu rata-rata dan perubahan pola curah hujan dapat menyebabkan stres pada tanaman pertanian. Hal ini dapat menurunkan produktivitas tanaman dan mengganggu siklus pertumbuhan.


3.Munculnya hama dan penyakit baru

Perubahan iklim juga dapat menyebabkan munculnya hama dan penyakit baru yang sebelumnya tidak ada di suatu daerah. Penyebaran hama dan penyakit ini dapat menurunkan produksi pertanian secara signifikan.


4.Bencana alam yang lebih umum

Akibat perubahan iklim, bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan angin kencang juga semakin sering terjadi. Bencana-bencana ini dapat merusak lahan pertanian dan mempengaruhi kegiatan produksi.


Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada produktivitas pertanian, namun juga berdampak pada penghidupan petani seperti:


1.Penurunan pendapatan

Penurunan produktivitas pertanian akibat perubahan iklim secara langsung menurunkan pendapatan petani. Hal ini dapat membahayakan kesejahteraan ekonomi petani dan keluarganya.


2.Ancaman Ketahanan Pangan

 Penurunan produksi pertanian dapat mengakibatkan berkurangnya pasokan pangan kepada masyarakat.Situasi ini dapat mengancam ketahanan pangan nasional.


3.Migrasi petani ke kota

 Menurunnya produktivitas dan pendapatan petani akibat perubahan iklim dapat mendorong petani mencari pekerjaan lain di perkotaan sehingga menyebabkan terjadinya urbanisasi.


Solusi mengatasi dampak perubahan iklim terhadap petani di desa tanjung mbelang kec. tiga derket agar tercapai tujuan SDGs 13 ada Beberapa solusi untuk mengatasi dampak perubahan iklim tersebut yaitu sebagai berikut


1.Mengadopsi teknik pertanian adaptif

 Petani perlu mengadaptasi teknik pertanian berikut agar dapat beradaptasi lebih baik terhadap perubahan iklim. Hal ini termasuk penggunaan benih berkualitas tinggi yang tahan terhadap kekeringan dan banjir, penerapan sistem irigasi yang efisien, dan pengelolaan lahan yang lebih baik.

2. Diversifikasi Pertanian

Petani dapat mendiversifikasi usaha pertaniannya dengan menambahkan bahan baku lain yang lebih tahan terhadap perubahan iklim. Hal ini mengurangi risiko gagal panen akibat perubahan iklim.

3.Pembangunan Asuransi Pertanian

Pemerintah perlu mengembangkan sistem asuransi pertanian yang dapat melindungi petani dari risiko kerugian akibat dampak perubahan iklim.

4.Meningkatkan kapasitas petani

Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petani mengenai strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat meningkatkan kapasitas petani dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

5. Berinvestasi pada infrastruktur pertanian

 Pemerintah harus berinvestasi pada infrastruktur pertanian yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, seperti sistem irigasi, jalan pertanian, dan gudang.


  Penerapan solusi-solusi ini diharapkan akan meminimalkan dampak perubahan iklim terhadap produktivitas dan mata pencaharian petani Indonesia dan menjadikan sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan dapat mencapi tujuan SDGs 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun