Sebelumnya Mas Aji hanya bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan pas-pasan. Sampai akhirnya Mas Aji menyadari bahwa ia tidak bisa selamanya menjadi seorang pekerja serabutan. Kedua puterinya semakin besar, yang artinya Mas Aji membutuhkan uang lebih untuk biaya sekolah puteri-puterinya.
Dari situ mas Aji mulai memutar otak dan melihat adanya peluang dari usaha jualan bakso dan mi ayam. Berbekal keahlian membuat bakso dan mi ayam yang telah ia miliki, Mas Aji membulatkan tekadnya untuk kemudian memulai usahanya sendiri.
"Sampai akhirnya berjualan yak arena sudah memiliki keahlian dan juga melihat adanya peluang usaha, ya coba saja dimasuki," ungkap Mas Aji saat di wawancarai.
Sudah beberapa minggu terakhir ini Mas Aji memang hanya berjualan di rumah. Lantaran adanya lonjakan kasus covid-19 di kabupaten Grobogan yang sudah sangat mengkhawatirkan.
Tak mau ambil resiko tertular covid-19 ketika berjualan keliling desa, Mas Aji lebih memilih berhenti jualan keliling sementara. Apalagi di Kabupaten Grobogan saat ini masuk dalam zona merah pandemic covid-19. Mas Aji merasa was-was untuk berjualan keliling. Takut jika tertular covid-19 dan menulari keluarganya. Makanya sekarang ini Mas Aji lebih memilih untuk berjualan di rumah saja.
"untuk sekarang, jualan di rumah saja. Kan Grobogan zona merah,".
Meski demikian Mas Aji tetap bersyukur. Usahanya masih bisa terus berlanjut walau harus tertatih-tatih.
"ya alhamdulillah, masih bisa jualan walaupun di rumah. Masih ada pemasukan," tuturnya.
Ia juga mengaku bahwa penghasilannya perhari bagaimanapun juga harus cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja dan biaya sekolah anak.