Menurut Atsna, acara ini merupakan jawaban atas kejenuhan para milenial selama masa pandemic yang sudah haus akan kumpul-kumpul dan juga belanja. Acara ini perlu diadakan sebagai apresiasi dan juga cara untuk menyadarkan masyarakat terhadap brand lokal, serta untuk meningkatkan penjualan brand lokal itu sendiri.
Acara ini berhasil menarik para visitor. Hal ini dapat dilihat dari intensitas jumlah visitor yang datang mencapai 200 orang per hari. Dan hal ini juga telah melampaui perkiraan panitia yang sebelumnya hanya memperkirakan jumlah visitor 100 orang per hari. Tidak hanya menarik visitor namun acara ini juga berhasil meningkatkan angka penjualan brand lokal.
Tentu saja untuk melaksanakan sebuah acara di masa pandemi seperti ini haruslah dengan pertimbangan yang matang. Bukan hanya pertimbangan, tapi juga harus ada ijin terlebih dahulu dari pihak yang berwajib untuk melaksanakan acara ini.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat dan acara ini juga sudah mendapatkan ijin dari pihak kepolisian." Tutur Atsna.
Untuk kedepannya panitia berharap agar event Local Days ini bisa terus diselenggarakan, setidaknya dua kali dalam satu tahun. Yaitu menjelang bulan Ramadhan dan tahun baru. Hal ini dilakukan guna meningkatkan dan menjaga kesadaran masyarakat akan brand lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H