1.Kita akan belajar memilih hal yang betul-betul kita inginkan.
2.Kita akan belajar berani tidak mengalami semua hal. Nyatanya, kita bisa meraih semua yang kita inginkan---tanpa harus memiliki semuanya.
Perjalanan hidup memang tidak mudah, akan selalu ada banyak hal yang dilalui apapun dan bagaimana pun jalannya. Bijak memilih adalah salah satu kunci utama. Tanamkan pada diri sendiri bahwa "butuh" akan selalu jadi yang teratas dari hanya sekedar kata "ingin". Karena tanpa kita sadari, alih-alih menyepelekan FOMO yang sebenarnya bisa memberikan dampak positif, kita sedang berada di fase mengalami FOBO yang sejujurnya juga, adalah sifat egois yang mampu merugikan diri sendiri dan orang sekitar.
Kelebihan buku
Buku ini menjelaskan dengan detail dengan kehidupan FOMO dan FOBO di dalam kehidupan bermasyarakat. Penulis juga mencantumkan beberapa contoh yang memiliki hubungan linier dengan kedua istilah tersebut. Bahkan beberapa yang disebutkan pernah terjadi di kehidupan nyata. Proses pengambilan sudut pandang juga baik jadi mudah dipahami.
Kelemahan buku
Slow-paced. Untukku sendiri, baca buku ini jadi mudah lelah. Yang bisa aku ungkapkan alasan mengenai hal tersebut adalah mungkin ada di cara meletakkan implementasi sebagai bahan memudahkan pembaca itu langsung jadi satu paragraf. Sehingga agak sulit bagi aku untuk menentukan ide pokok tiap paragraf yang membuat aku harus mengulang dari awal. Jadi aku membutuhkan waktu yang lama saat baca buku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H