Mohon tunggu...
Febri Ida Ramadhani
Febri Ida Ramadhani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca, mendengarkan musik, menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sebuah Pemikiran Menuju Pemerataan Ekonomi

30 Juli 2022   00:30 Diperbarui: 30 Juli 2022   00:36 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram Bank Indonesia

Salah satu kaum yang menjadi sorotan akhir-akhir ini. Salah satu kaum yang mampu mendobrak generasi. Namun salah satu kaum yang masih menjadi kaum yang diperhatikan dalam dunia ekonomi. Di Indonesia, kita tahu jumlah pemuda sangatlah banyak. 

Rentang usia 18-30 tahun sangat mendominasi. Di kegiatan Presidensi G20 sendiri banyak sekali delegasi-delegasi muda untuk Y20. Pemuda memiliki banyak sekali pemikiran-pemikiran baru yang jika disampaikan dan dikelola dengan baik, maka akan membantu dunia untuk semakin maju.

Pemuda adalah kaum yang mampu menjadi penerang dunia, penerus bangsa. Dalam hal ini, mari kita biarkan mereka untuk mencari apa yang mereka mau, tetapi juga dituntut untuk menjadi lebih baik. 

Seperti contoh, banyak sekali yang bergabung  di bidang industri kopi seperti kafe yang juga mendapatkan pelatihan yang memadai agar hasil yang diharapkan sangat baik. 

Disana juga sudah menggunakan layanan pembayaran digital yang memudahkan kinerja. Jika terdapat lebih dari satu hal serupa maka pemuda akan mendapatkan kesamaarataan derajat tanpa memisahkan gender. 

Ekonomi inklusi yang berhasil akan mampu menjadi jembatan bagi para pemuda untuk berkreasi dalam bidang lainnya, tidak hanya dalam industri kopi. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah yang jika dimanfaatkan dengan baik di tangan pemuda. 

Hal tersebut akan mampu menciptakan beberapa lapangan pekerjaan sehingga mengurangi tingkat pengangguran serta membantu membangun perekonomian negara.

Dampak Bagi Penyandang Disabilitas

Hal yang paling diharapkan dari adanya ekonomi inklusi adalah hilangnya kesenjangan bagi kaum penyandang disabilitas. Terhadap apapun jenis disabilitas yang dideritanya. Mereka bukanlah kaum lemah, mereka juga memiliki apa yang mereka inginkan. 

Mereka memiliki pemikiran yang sama dengan manusia normal lainnya, walaupun terbatas pada apa yang menjadi kekurangan mereka. 

Presidensi G20 seharusnya menjadi wadah untuk menanggulangi isu kesenjangan di kalangan disabilitas. Presidensi G20 seharusnya menjadi langkah pemersatu antar kehidupan manusia tanpa terkecuali. Serta melalui G20, setidaknya mereka ikut berkontribusi. Mereka bisa, mereka sanggup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun