Mohon tunggu...
PPG Pemasaran UM
PPG Pemasaran UM Mohon Tunggu... Guru - PPG Prajabatan UM Angkatan 1 Tahun 2023

Program Studi Pemasaran Kelas 01 Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Diklat WKG Universitas Negeri Malang - PPG Prajabatan Angkatan 1 Tahun 2023 (Pemasaran)

11 Januari 2024   13:10 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:16 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta diklat PPG Prajabatan Program studi Pemasaran / dok. pri

Artikel Diklat WKG

PPG Prajabatan Angkatan 1 Tahun 2023

Bidang Studi Pemasaran Kelas 01

Universitas Negeri Malang

Dalam mendukung terwujudnya praktik kebhinekaan global di lingkungan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) secara luring yang dijadwalkan mulai dari tanggal 9 hingga 12 Januari 2024. Kegiatan tersebut wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023. Mahasiswa bidang studi pemasaran kelas 01 mengikuti diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) pada hari Rabu, 10 Januari 2024 bertempat di Gedung Kuliah Bersama (GKB) A20-410 Universitas Negeri Malang dimulai dari pukul 07.00-17.00 WIB.

Pelaksanaan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) diawali dengan mengerjakan pretest dan posttest yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan dan kemampuan awal mahasiswa serta tingkat pemahaman terhadap materi diklat WKG ini pada mahasiswa PPG Prajabatan. Dalam kegiatan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) ini mempelajari lima topik yang dipandu oleh dua narasumber yakni Bapak Drs. Mohammad Hari, M.Si dengan topik "Dunia yang Berwarna" dan topik "Indonesia yang Harmoni" serta Bapak Rachmat Hidayat, S.Pd, M.Pd dengan topik "Damai dimulai dari Diri Sendiri",  "Sekolahku Bhineka", dan "Sekolahku yang Damai".  

Materi 1 - Kebhinekaan Global

Pada topik ini kita belajar mengenai hakikat dari keberagaman. Dalam diri manusia pada kenyataannya tidak memiliki darah keturunan asli dari daerah tersebut, namun terdiri dari banyak susunan suku, ras, budaya, serta kondisi sosial yang berbeda- beda karena manusia bermigrasi, berhubungan, serta memiliki keturunan yang memiliki latar belakang suku, ras, budaya, serta kondisi sosial yang berbeda. Hasil dari akulturasi ini membentuk manusia yang unik. Seperti halnya warna, jika dicampurkan akan selalu memunculkan warna- warna unik. Keunikan inilah yang membuat diri kita semakin menjadi manusia yang selalu belajar atas perbedaan yang ada.

Perlu kita ketahui bersama bahwa manusia selalu bermigrasi dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencari kehidupan yang layak dan untuk bertahan hidup serta mencari kebijakan- kebijakan yang akan memuaskan kebutuhannya. Hingga pada akhirnya, munculah keragaman manusia, keragaman bangsa, keragaman bahasa, dan keragaman lainnya yang terjadi. Sebagai manusia kita harus saling belajar menghormati satu sama lain tanpa membedakan suku, ras dan agama, serta bertoleransi dan mengesampingkan ego. Hal tersebut kita lakukan agar dapat merasakan kedamaian atau keharmonisan dalam menjalani kehidupan yang penuh warna ini. Jika tidak, maka akan menimbulkan konflik yang negatif seperti tindakan ekstrimisme, dimana setiap kelompok meninggikan ego dari kelompoknya. Maka dari itu, sangat dibutuhkan sikap toleransi yang tinggi untuk meminimalisir timbulnya konflik negatif. Sehingga, kita harus menjadi agen perubahan dan menyumbangkan kontribusi positif melalui inovasi terbaru dan menjauhkan prasangka buruk untuk menghindari konflik.

Materi 2 - Negeri penuh Harmoni 

Indonesia, negara yang terkenal dengan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa. Keragaman ini menjadi kekuatan utama dalam membangun harmoni di negara ini. Ketika kita berbicara tentang negeri penuh harmoni, Indonesia adalah contoh yang sangat baik. Meskipun terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda, rakyat Indonesia tetap hidup bersama dalam damai dan harmonis. Hal ini tercermin dalam budaya dan adat istiadat yang dijunjung tinggi di setiap daerah. Setiap suku memiliki keunikan tersendiri yang dilestarikan dan dihormati oleh seluruh masyarakat.

Keberagaman agama juga merupakan faktor penting dalam membangun harmoni di Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, tetapi negara ini juga dihuni oleh pemeluk agama-agama lain seperti Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Semua agama ini diakui dan dihormati, sehingga setiap individu bebas mempraktikkan agama yang mereka anut tanpa rasa takut atau diskriminasi.

Bahkan dalam pelaksanaan ibadah, tidak jarang kita melihat suasana yang harmonis antara berbagai agama. Misalnya, saat bulan Ramadhan tiba, umat Muslim melaksanakan ibadah puasa dengan khidmat, sementara umat Kristen dan agama-agama lainnya menjalankan ibadah mereka dengan tetap menghormati dan menghargai umat Muslim yang sedang berpuasa. Itulah esensi dari harmoni yang terpancar di negeri ini.

Tidak hanya dalam hal agama, bahasa juga menjadi faktor penting dalam membangun harmoni di Indonesia. Negara ini memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, tetapi Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan yang digunakan dalam berbagai bidang, baik formal maupun informal. Penggunaan Bahasa Indonesia yang merata di seluruh Indonesia memungkinkan komunikasi yang lancar antara berbagai suku dan agama.

Tentu saja, tantangan untuk mempertahankan harmoni di negeri ini tetap ada. Kesadaran akan pentingnya menghargai dan menghormati keberagaman masih perlu ditingkatkan. Selain itu, isu-isu sosial dan politik juga dapat mengancam keharmonisan. Oleh karena itu, semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, harus terus bekerja sama untuk menjaga dan melestarikan semangat harmoni yang telah terbentuk selama ini.

Keberagaman menjadi kekuatan yang menguatkan, dan bukan menjadi konflik. Bersatu dalam perbedaan adalah Motto yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Semoga negeri ini selalu penuh dengan harmoni sehingga dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain di dunia.

Dokumentasi pemateri 1 diklat WKG/ dok. pri
Dokumentasi pemateri 1 diklat WKG/ dok. pri

Materi 3 - Berdamai Dengan Diri Sendiri (Damai Mulai Dari Diri)

Dalam dunia yang semakin kompleks ini, seringkali kita merasa terjebak dalam kehidupan yang penuh tekanan dan tuntutan. Rutinitas sehari-hari yang padat, hubungan sosial yang rumit, dan harapan yang tinggi membuat diri kita seringkali merasa lelah dan cemas. Pada situasi seperti ini, penting bagi setiap individu untuk belajar berdamai dengan diri sendiri. Berdamai dengan diri yang merupakan langkah pertama menuju kesejahteraan yang sejati.

Dalam konteks ini, bukan berarti berdamai dengan diri karena merasa puas dengan keadaan kita saat ini. Sebaliknya, berdamai dengan diri berarti mengakui dan menerima kenyataan bahwa kita adalah manusia yang sempurna namun juga memiliki kekurangan. Berdamai dengan diri berarti menghargai diri sendiri dan menghentikan sikap yang merusak  diri. Hal tersebut membutuhkan kesadaran dan pengakuan bahwa kita tidak bisa mengubah masa lalu, namun kita bisa memulai mengubah masa depan kita.

Berdamai dengan diri merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan waktu. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan menghentikan sikap mementingkan pendapat orang lain, berterima kasih kepada diri telah melalui semua ini dan bertahan sejauh ini, terima kasih baik pada fisik maupun batin. Apabila kita terjebak dalam lingkaran pemikiran tentang apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Ini hanya menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan yang tidak perlu dan dapat membahayakan diri. Cobalah untuk fokus pada diri sendiri, kenali kelebihan dan kekurangan kita, dan menerimanya dengan lapang dada. Berdamai dengan diri berarti menghentikan usaha untuk menyenangkan semua orang, tetapi fokus pada kebahagiaan dan kepuasan kita sendiri, bersyukur dengan apa yang kita miliki tidak membandingkan diri dengan orang lain baik dalam hal apapun, kita paham akan kapasitas diri kita sendiri.

Selain itu, pentingnya menghentikan perbandingan diri dengan orang lain. Kita seringkali tergoda untuk membandingkan kesuksesan, penampilan, atau kemampuan kita dengan orang lain. Ini hanya menimbulkan perasaan tidak puas dan merugikan bahkan hingga dapat merusak harga diri kita. Cobalah untuk mengalihkan perhatian kita pada pencapaian dan potensi kita sendiri. Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik. Perbandingan yang dapat kita lakukan yaitu dengan membandingkan diri dengan diri kita yang kemarin, sehingga kita dapat bertumbuh menjadi lebih baik tanpa menimbulkan perasaan negatif.

Berdamai dengan diri tidak berarti kita harus bertindak egois atau mengabaikan orang lain. Sebaliknya, berdamai dengan diri memungkinkan kita untuk menjadi lebih baik dalam memahami diri sendiri dan juga orang lain. Hal ini memungkinkan kita untuk menjadi individu yang lebih baik, tidak hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk dunia di sekitar kita. Dalam menghargai dan mengakui diri kita sendiri, kita juga bisa lebih menerima dan menghargai perbedaan orang lain. Kesetaraan dan keberagaman adalah ciri khas dari kehidupan yang harmonis dan sejahtera.

Dengan berdamai dengan diri, kita juga akan merasa lebih bahagia dan puas dengan kehidupan kita. Ketika kita menerima diri kita sendiri apa adanya, kita tidak akan terjebak dalam penilaian negatif terhadap diri kita sendiri. Kita akan lebih mampu menghargai momen kecil kebahagiaan sehari-hari dan melihat sisi baik dan berpikir positif dalam segala hal. Dengan demikian, berdamai dengan diri adalah kunci untuk hidup yang lebih sejahtera dan bahagia.

Dalam dunia yang penuh dengan tekanan dan tuntutan, belajar untuk berdamai dengan diri adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan yang sejati. Hal ini tidak berarti kita harus merasa puas dengan diri kita saat ini, tetapi berdamai dengan diri mengajarkan kita untuk mengakui dan menerima diri kita sendiri. Dalam proses ini, kita akan menjadi lebih baik dalam memahami diri sendiri dan orang lain, serta menjadi individu yang lebih bahagia dan puas. Mari mulai melakukan perjalanan menuju damai dengan diri kita dan mencapai kesejahteraan yang kita impikan.

Pada Topik 3 "Berdamai dengan Diri" menghadirkan kegiatan konkret yang memberikan wawasan baru tentang identitas diri. Mengucapkan "TERIMA KASIH" dan memberikan penghargaan pada diri sendiri serta orang terdekat menjadi momen introspeksi yang berharga. Membuat galeri diri dalam bentuk biodata atau CV menjadi sarana untuk mengenali lebih dalam identitas kami dan memperkuat rasa toleransi kebinekaan.

Semua materi diakhiri dengan kegiatan refleksi, yang merupakan bagian penting dari setiap akhir kegiatan. Refleksi membantu kami mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari apa yang telah dipelajari, sekaligus untuk mengungkap perasaan kami selama mengikut kegiatan tersebut.

Kegiatan Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) di Universitas Negeri Malang disisipkan game-game yang menyenangkan, di mana peserta diminta untuk bermain peran dalam setiap gamenya. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kami, tetapi juga mempererat hubungan antar peserta

Dokumentasi Pemateri 2 Diklat WKG/ dok. pri
Dokumentasi Pemateri 2 Diklat WKG/ dok. pri

Materi 4 & 5 - Keragaman di Sekolah & Menuju Sekolah Damai

Mahasiswa PPG Prajabatan Jurusan Pemasaran sangat antusias mengikuti Diklat WKG dan merasa bahwa diklat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang keragaman dan toleransi. Mahasiswa PPG Prajabatan jurusan Pemasaran juga termotivasi untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan sekolah yang damai.

"Diklat WKG ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman saya tentang keragaman dan toleransi. Saya jadi lebih menyadari bahwa keragaman merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Saya juga termotivasi untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan sekolah yang damai." Ujar Yoni Agung

"Diklat WKG ini membuka mata saya tentang pentingnya toleransi dan perdamaian. Saya jadi lebih memahami bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dipertentangkan. Saya juga bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih toleran dan damai." Ujar Syintiya Larastuti

"Diklat WKG ini sangat inspiratif. Saya jadi lebih termotivasi untuk menjadi guru yang dapat menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian kepada siswa. Saya ingin menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan sekolah yang damai." Tambah Luthfi Fajar Riana

Diklat WKG merupakan langkah penting dalam upaya menciptakan sekolah yang damai melalu kompetensi calon guru profesional yaitu Mahasiswa PPG Prajabatan jurusan Pemasaran. Karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman, baik dari segi suku, agama, ras, dan budaya. Keragaman ini merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Sekolah merupakan salah satu tempat yang penting untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian, sehingga siswa dapat belajar menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara harmonis.

Keragaman di sekolah dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti latar belakang siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Keragaman ini dapat menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk belajar menghargai perbedaan.

Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang kondusif adalah dengan memberikan pemahaman kepada siswa tentang keragaman. Siswa perlu belajar memahami bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dipertentangkan. Sekolah dapat memberikan pemahaman ini melalui berbagai kegiatan, seperti pembelajaran tematik, diskusi, dan karyawisata.

Selain itu, sekolah juga perlu menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian kepada siswa. Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, kegiatan keagamaan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah juga perlu memberikan contoh yang baik kepada siswa dalam hal toleransi dan perdamaian.

Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dan menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian, sekolah dapat menjadi tempat yang tepat untuk mempersiapkan siswa menjadi generasi yang menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara harmonis. Siswa yang telah terbiasa menghargai perbedaan akan menjadi warga negara yang toleran dan damai.

Berikut adalah beberapa tips untuk menciptakan sekolah yang damai:

  • Pemahaman tentang keragaman: Sekolah perlu memberikan pemahaman kepada siswa tentang keragaman, baik dari segi suku, agama, ras, dan budaya. Siswa perlu belajar memahami bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dipertentangkan.

  • Nilai-nilai toleransi dan perdamaian: Sekolah perlu menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian kepada siswa. Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, kegiatan keagamaan, dan kegiatan ekstrakurikuler.

  • Contoh yang baik: Sekolah perlu memberikan contoh yang baik kepada siswa dalam hal toleransi dan perdamaian. Guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya perlu menunjukkan sikap toleransi dan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Suasana pemaparan materi/ dok. pri
Suasana pemaparan materi/ dok. pri

Itulah beberapa materi terkait diklat Wawasan Kebhinekaan Global yang telah dilaksanakan, Harapannya dengan adanya diklat ini dapat memberikan manfaat bagi peserta diklat khususnya mahasiswa PPG Prajabatan Angkatan 1 Tahun 2023 di Universitas Negeri Malang ini serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Harapan tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kebinekaan, menumbuhkan sikap toleransi dan saling menghargai, mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan konflik secara damai, dan menjadi agen perubahan dalam mewujudkan masyarakat yang damai dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun