Mohon tunggu...
Febri Barage
Febri Barage Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Hallo aku Pepy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 Rekasi Audiens Ketika Melihat Konten yang Relate serta Tingkatkan Peluang bagi para Konten Kreator

25 Januari 2023   18:42 Diperbarui: 26 Januari 2023   09:01 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini, informasi, hiburan serta peluang usaha bertebaran sedemikian rupa dalam media-media tanpa terkecuali media sosial. Informasi dan hiburan ini dibalut dalam istilah konten. Konten-konten tersebut berhasil memberikan pengaruh serta mentransfer begitu banyak energi bagi setiap pembacanya atau audiens. Namun seiring perkembangan zaman semakin meningkat pula orang-orang yang menyediakan beragam konten tersebut. Orang-orang ini disebut sebagai konten kreator, atau orang-orang kreatif yang memiliki ide brilian yang dikemas dalam bentuk konten dengan tujuan dinikmati audiens serta mendapatkan feedback berupa uang maupun kepopuleran.

Sudah disinggung di awal, saat ini ada begitu banyak konten kreator yang membuat berbagai konten menarik dengan sangat kreatif. Sehingga persaingan untuk memikat serta menarik hati audiens begitu sulit dan menantang. Karena kita harus mengerti apa yang mereka butuhkan, serta yang membuat mereka menyukai konten yang kita sajikan.

Berbicara mengenai konten yang disukai oleh audiens, para konten kreator harus mengerti apa yang relate serta dibutuhkan oleh audiens.

Heiii para konten kreator, jangan cuma jago memahami hati banyak lawan jenis dong, audiens juga tuu,

"yang sejenis bisa ga min"

hmmmm ga ikut-ikutan deh yaa

Untuk mengetahui reaksi audiens saat konten yang kita unggah relate sama mereka sini-sini.

1. Membaca Sekilas Kemudian Menyimpan Konten untuk dipelajari Nanti

Sebagai pemula atau newbie, mimin sedikit relate dengan reaksi pertama ini. Konten dengan durasi panjang serta caption yang tidak sedikit pastinya memakan waktu untuk dipelajari. Karena berbagai tugas serta curi-curi waktu untuk berselancar di media sosial sehingga jarang sekali orang tipe ini akan berlama-lama untuk menikati sajian konten yang dibuat 2 hari 2 malam tersebut. "Orang buka ig cuma mau liat yang lucu-lucu kok, kok disuruh belajar. Yaudah save aja lah"

Berbeda antara audiens dan konten kreator. Sebagai seorang konten kreator, durasi hingga berlembar slide yang mereka sajikan bertujuan agar konten tersebut diliat dan dibaca captionnya dalam waktu lama. Sehingga grafik untuk setiap konten yang mereka unggah akan meningkat.

Tapi yo, ora berlaku bagi netizen yang waktunya sedikit mashe. Untung-untung kalau yang disimpen dibaca lagi too. Tapi usaha pembuatan konten 2 hari 2 malam ini worth it kok, tosss

2. Membaca/melihat Saja

"Udin pemuda yang sedang putus cinta menikmati sore yang sendu dengan Instagram sandi terbaru (biar mantan ga bisa buka). Vidio demi vidio dinikmati udin dengan perasaan hambar dan biasa saja. Vidio berdurasi 15 detik dengan romansa indahnya menikmati 1 mangkuk bakso bersama ayang sontak membuat Udin sakit tak teredam. Demi mental aman, Ia melewati vidio tersebut dalam menit ke 4 pemutaran"

Kisah udin menggambarkan bagaimana seorang yang relate terhadap suatu konten, namun hanya bisa melihat atau membaca saja, tanpa berlama-lama (biar bisa move on ta mas Udin?).

Terkadang konten yang diskip oleh tipe udin ini, bukan karena tidak relate tapi bertentangan dengan suasana hati saja. (Biar konten kreatornya lega mas udin, gara-gara vidionya diskip kemarin).

3. Membaca Kemudian Menulis Pokok Informasi dalam Notebook

Reaksi ini adalah reaksi para konten kreator pemula yang sedang mencari bahan. Mau sepanjang sungai Nil bahkan setinggi gunung Everest pun tetap "dijajal" demi menikmati hidangan konten yang relate tersebut.

Namun, ketika proses menulis/mencatat terkadang pembaca merasa banyak insight yang diberikan baik dalam tulisan maupun dalam vidio terkesan familiar atau sering lewat di fyp. Sehingga mencatatpun tak lagi dilanjutkan.

Menulis berbagai insight yang didapat terbukti membangun mindset seorang membaca. Baik sebagai pusat informasi atas kekurangan yang di punya maupun sebagai tempat koreksi atas setiap kesalahan sebelumnya. Sehingga bagi para konten kreator, memperkaya informasi terkait konten yang disajikan tidak ada salahnya bukan? bukann

4. Menangkap Layar Bagian Penting (Screenshot)

Hampir memiliki kesamaan dengan reaksi pertama, namun berbeda (hihi), orang-orang tipe ini adalah mereka yang menyimpan konten tanpa mempelajari dahulu informasi yang ada (istilahnye asal nyomot)

Dengan banyaknya informasi yang disimpan rapi dalam galeri handphone, membuat tipe reaksi ini terkadang tidak sempat untuk membuka kembali kemudian mempelajarinya. Bahkan saat momen informasi tersebut diperlukan, tempat penyimpanan serta pada hari keberapapun terlupakan

Usut punya usut, konten yang sulit dimengerti karena memiliki tingkat kesulitan dewa membuat audiens tidak sanggup untuk mengerti dalam waktu singkat. Sehingga jalan ninja untuk mengscreenshot pun dipakai walaupun konten sangat relate ygy. 

5. Menceritakan Informasi yang telah dibaca kepada Orang Lain

Tipe yang paling disukai oleh konten kreator adalah yang terakhir ini dong pasti. Audiens yang merasa sangat termotivasi, tergugah jiwa dan raganya karena konten berhasil menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang sekian lama bersarang di kepala (bukan kepala tetangga ya, tolong!).

Dengan konten yang nyaman dibaca, mudah dimengerti alur serta pemilihan katanya pastinya sangat menginspirasi audiens. Tak hanya itu, konten menarik yang sangat kreatif walaupun dengan objek yang sama namun dibawa dengan cara yang berbeda serta pengembangan informasi terbaru pastinya membuat audiens merasa relate serta menyukai konten tersebut

Kalaun mimin harus komplit si, yang spesial ada telur juga.

Sebagai konten kreator, kita seharusnya dapat menempatkan diri kita seperti audiens. Sebagai seorang audiens kita pastinya memilih konten yang relate atau sesuai yang kita butuhkan atau rasakan. Namun tidak munafik juga, jika konten yang disajikan dengan balutan hiburan sangat lah menghibur. Seperti musik yang ringan, bahasa sederhana, visual yang manis serta sudut pandang yang baru, akan meningkatkan informasi serta hiburan bagi audiens yang menikmati

semoga tulisannya menghibur ya teman-teman (aneh ni mimin, kandang guys, kadang teman-teman) "ojo ngamuan too, sini tak peluk hihi". Isi dari tulisan murni hasil dari pikiran penulis, jika ada kesamaan, kekeliruan atau kesalahan lainnya, bisa koreksi di kolom komen yaa.

Suwun Pollll

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun