Mohon tunggu...
Febri Arista Rahadian Putra
Febri Arista Rahadian Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya lahir tanggal 24 February 2000 yang merupakan mahasiswa sarjana lulusan pada tahun 2022 dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto sekarang sedang melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pelestarian Warisan: Promosi Budaya melalui Sistem Informasi Manajemen (MIS) dalam Pariwisata Pedesaan

17 Oktober 2023   08:50 Diperbarui: 17 Oktober 2023   09:03 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memang benar bahwa pelestarian warisan budaya melalui Sistem Informasi Manajemen merupakan langkah maju yang visioner. Di dunia yang berkembang pesat, di mana banyak daerah pedesaan menghadapi risiko kehilangan kekayaan budaya unik mereka, MIS berfungsi sebagai kapsul waktu digital. Hal ini memungkinkan kita untuk menangkap, mendokumentasikan, dan berbagi kekayaan tradisi, seni, dan sejarah yang menentukan destinasi pedesaan ini.

MIS memastikan bahwa cerita, lagu, tarian, dan kerajinan tangan yang diwariskan dari generasi ke generasi tidak hilang seiring berjalannya waktu. Ini adalah cara untuk menghormati kebijaksanaan dan kreativitas nenek moyang kita, memastikan bahwa warisan mereka terus menginspirasi dan mendidik generasi mendatang.

Selain itu, pelestarian kekayaan budaya secara digital memperluas jangkauan destinasi pedesaan tersebut. Meskipun lokasi fisiknya mungkin terpencil, kehadiran digitalnya bisa bersifat global. Hal ini membuka peluang bagi orang-orang dari berbagai belahan dunia untuk terhubung dan menghargai budaya unik ini, memupuk rasa persatuan global melalui perayaan keberagaman.

Di era perubahan yang cepat dan urbanisasi ini, konservasi warisan budaya melalui MIS merupakan sebuah harapan bagi daerah pedesaan. Ini merupakan komitmen untuk menjaga akar identitas global kita, memastikan bahwa tidak ada budaya, tidak peduli seberapa kecil atau terpencilnya, yang tertinggal atau terlupakan. MIS menyediakan alat untuk menyatukan masa lalu ke dalam tatanan masa kini, menciptakan permadani kekayaan budaya yang dinamis dan dinamis yang bertahan dalam ujian waktu.

Aksesibilitas warisan budaya pedesaan ke khalayak global melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan prestasi luar biasa yang melampaui batas-batas geografis dan menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman budaya dunia.

MIS memberdayakan daerah pedesaan untuk membuka pintu mereka terhadap dunia luar, mendobrak hambatan jarak dan waktu. Wisatawan dari negeri yang jauh kini dapat memulai perjalanan virtual untuk menjelajahi dan mengapresiasi adat istiadat, cerita, dan ekspresi artistik unik dari destinasi pedesaan tersebut. Koneksi digital antar budaya ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan namun juga menawarkan peluang baru bagi masyarakat pedesaan untuk pertukaran budaya dan pertumbuhan ekonomi.

Ketika wisatawan dan peminat dari seluruh dunia menyelami adat istiadat dan tradisi daerah pedesaan melalui MIS, mereka mendapatkan apresiasi terhadap seluk-beluk setiap budaya. Hal ini menumbuhkan rasa hormat budaya dan persatuan global ketika masyarakat belajar untuk merayakan perbedaan, menemukan titik temu dalam apresiasi bersama terhadap dunia kita yang kaya dan beragam.

Di dunia di mana isolasi dan kepicikan budaya dapat menyebabkan kesalah pahaman, MIS menjembatani kesenjangan tersebut dan meningkatkan rasa kewarganegaraan global. Ini adalah alat yang ampuh untuk menumbuhkan empati dan mendorong dialog budaya. Hal ini memperkuat gagasan bahwa, terlepas dari perbedaan kita, kita semua adalah bagian dari pengalaman kemanusiaan bersama yang diperkaya oleh banyak cerita, tradisi, dan ekspresi unik yang ditemukan di destinasi pedesaan di seluruh dunia.

Kesimpulannya, MIS tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga menghidupkannya untuk dijelajahi seluruh dunia. Hal ini merupakan bukti kekuatan teknologi dalam menghubungkan manusia, menumbuhkan apresiasi budaya global, dan menumbuhkan rasa memiliki bersama di dunia kita yang beragam dan saling terhubung.

Kemampuan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk menawarkan pengalaman budaya yang imersif dan menarik kepada wisatawan merupakan terobosan baru dalam bidang pariwisata. Kemampuan ini mengubah pengamatan pasif terhadap warisan budaya menjadi petualangan yang aktif dan partisipatif.

MIS tidak hanya melestarikan budaya dalam format digital; ini menghidupkan budaya dengan cara yang tidak pernah terbayangkan. Melalui platform dan aplikasi interaktif, wisatawan dapat menjadi peserta aktif dalam tradisi lokal. Mereka dapat mencoba kerajinan tradisional, mempelajari tarian lokal, dan mengambil bagian dalam inti kehidupan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun