Mohon tunggu...
Febrianto
Febrianto Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Jelata

Berfikir positif dan berenergi positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Si Miskin

29 Januari 2021   13:56 Diperbarui: 29 Januari 2021   13:58 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soreku jua tak jauh-jauh menikmati padatnya jalanan kota disesaki kendaraan sepulang kantor

Malamku apalagi tertidur beralaskan kardus warna warni beratap ribuan bintang

Ibu...

Bapak...

Maafkan anakmu telah terjebak kemiskinan di tengah kekayaan Ibu Kota

Pulang untuk merasakan peluk hangatmu hanya anganku

Bukan aku tidak memperdulikan kalian, tapi nasib pun tak memperdulikanku.

*Tobadak, 29 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun