Iklan di televis merupakan salah satu acara yang diperhatikan anak ketika mereka menonton televisi. Hal ini karena televisi punya sifat yang instrutive. Pemirsa tidak dapat melewati iklan untuk melanjutkan program acara yang sedang ditontonnya, sehingga ia tidak lepas dari paparan iklan meskipun ia sendiri tidak menginginkannya.
Gambar 1.1 Iklan produk softener so sklin yang melihatkan bentuk tubuh dan payudara
Iklan diatas menampilkan seorang artis iklan produk softener so klin sedang berenang. Iklan tersebut seolah-olah hanya ingin melihatkan paras perempuan yang seksi dengan melihatkan sedikit payudaranya. EPI, pasal 1.26 Pornografi dan Pornoaksi yang berbunyi "Iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas dakam bentuk apapun."
Gambar 1.2 Iklan produk vanish, kata vanish seolah-olah menggambarkan alat kelamin laki-laki (venish)
Peyebutan nama produk Vanish menjadi "venish" seolah-olah menggambarkan alat kelamin laki-laki. Dalam iklan juga disebutkan bahwa "jangan memakai pemutih merk lain untuk menghilangkan noda di baju" yang seakan-akan menjelekkan produk pemutih lainnya dan di Iklan ini mengeklaim produk nya tidak merusak warna pada pakaian, padahal dalam kadungan produk vanish juga berpotensi dapat merusak warna pada pakaian. Iklan tersebut melanggar EPI, pasal 1.26 Pornografi dan Pornoaksi yang berbunyi "Iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas dakam bentuk apapun."
Gambar 1.3 Iklan sabun Giv yang melihatkan bentuk tubuh wanita saat mandi
Iklan diatas memperlihatkan kegunaan produk sabun yang disertai dengan adegan mandi dan memperlihatkan bentuk tubuh seorang perempuan itu sendiri. Iklan tersebut melanggar P3PS, pasal 22 ayat 1 tahun 2012 yang berbunyi "Lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan penggolongan program siara berdasarkan usia dan tingkat kedewasaan khalayak disetiap acara." P3PS, pasal 39 ayat 1 tahun 2012 yang berbunyi "Lembaga penyiaran sebelum menyiarkan program siaran film/iklan wajin terlebih dahulu memperoleh surat tanda lulus sensor dari lembaga yang berwenang."
BIODATA
Muhammad Febriansyah, mahasiswi Ilmu Komunikasi UMY. Mengambil kosentrasi Advertising.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H