Mohon tunggu...
Febrian Ahnaf
Febrian Ahnaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten favorit

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lima kriteria Pemimpin Menurut Machiavelli

12 Maret 2024   23:03 Diperbarui: 12 Maret 2024   23:22 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Niccolo machiavelli merupakan seorang diplomat dan politikus yang berperan dalam melandasi filsafat politik di era renaisans .

Machiavelli merupakan seorang diplomat serta sebagai penasehat keluarga Medici di Italia yang menuliskan beberapa karya atau risalahnya, seperti Discourse on Livi dan Thr Prince. Dalam The Prince, beliau menuliskan beberapa catatan nasehat untuk seorang pemimpin bangsa demi mempertahankan kekuasaan di Florence.

Selain dalam buku Letter of Vettori, Machiavelli menuliskan beberapa aspek yang harus di miliki oleh seorang pemimpin negara dan bagaimana cara melenggangkan kepemimpinan.

Bagi Machiavelli terdapat Lima prinsip yang harus di penuhi seorang pemimpin, prinsip tersebut ialah : 

1. Pengasih 

2. Setia 

3. Manusiawi

4. Jujur

5. Religius

1. Pengasih

Pengasih merupakan sikap dimana seorang pemimpin memiliki panggilan moral dalam mengemban tugasnya sebagai penanggung jawab hidup politis banyak orang. Panggilan moral itu perlu dilakukan tanpa menimbulkan baik di hadapan subjek agar pemimpin tidak terlihat lemah. Contohnya sifat pengasihan diusulkan Machiavelli adalah mengharapkan sosok pemimpin memberi penghargaan pada masyarakat yang membuat jasa bagi banyak orang seperti para penenun ahli besi, juru masak petani, dan lain sebagainya

Selain itu Machiavelli menyarankan supaya sosok seorang pemimpin lebih ditakuti dibandingkan dikasihi oleh subjek yang mempercayakan tanggung jawab kepadanya. Dengan demikian pemimpin dapat mencurahkan kasih tersebut tanpa pamrih sedikitpun.

Contohnya adalah kesetiaan raja Cyrus kepada seluruh rakyatnya yang terdiri dari berbagai latar belakang. Cyrus tidak meninggikan atau merendahkan kelompok tertentu, sebab baginya masyarakat merupakan kesatuan subjek di mana ia meletakkan seluruh dedikasinya.

2. Setia 

Setia merupakan sikap dimana seorang pemimpin memiliki ketegasan dalam berpihak. Seorang pemimpin yang baik dapat bertahan dengan tanggung jawabnya sebab Dia berpihak pada rakyatnya. Sebagai konsekuensi pemimpin tersebut dapat menerima kesetiaan dari subjeknya. Bagi Machiavelli seorang pemimpin perlu menentukan keberpihak karena terhadap subjeknya.

Kemenangan seorang pemimpin bagi Machiavelli iyalah kemampuan pemimpin dalam mempertahankan kesetiaan subjeknya hingga masa kepemimpinannya.

Contohnya adalah Markus Aurelius salah satu seorang kaisar Roma yang meregangkan kepemimpinannya dengan mengenali karakter tentara serta rakyat yang berasal dari bekerja bersama pemerintah. 

3. Manusiawi

Machiavelli mencontohkan tata kehidupan yang dibangun oleh Markus Aurelius Alexander Sevarus sebagai pemimpin yang manusiawi yakni pemimpin yang memahami kondisi masyarakat (subject) sebagai sesama manusia dengan hak hidup dan hak mendasar lain yang sama dengan dirinya.

Menurut Machiavelli kaisar Roma ini merupakan pemimpin yang berpikir mendalam untuk mengenali rakyatnya yang mana pengenalan ini muncul dari refleksi yang menyertakan dirinya dan subjeknya sebagai sesama manusia dengan model hidup yang sama.

Machiavelli menyarankan sosok seorang pemimpin untuk menyadari dirinya sebagai sesama manusia sepenuhnya agar ia dapat memahami kondisi masyarakat yang ditanggungnya.

4. Jujur

Jujur merupakan sikap dimana seseorang mempunyai standar memiliki standar molal atas kebenaran. Meskipun masyarakat terdiri dari berbagai golongan maupun ragam moralnya. Namun kebutuhan atas kejujuran merupakan kesamaan yang terkandung dalam diri setiap manusia.

Sebagai seorang pemimpin juga perlu jujur atas kemampuan yang dimilikinya. Dengan kejujuran, pemimpin dihormati bukan sebagai sosok yang populer melainkan unik (memiliki kapasitas tertentu).

 Kejujuran dapat mencegah populisme politik, sebab kapasitas pemimpin tidak dapat dipaksakan berdasar pada standar suatu kelompok tertentu saja. Dengan ini sosok seorang pemimpin harus memiliki sikap jujur atas kepasitas nya demi mempertahankan kepercayaan masyarakat atas tanggung jawab yang diemban oleh dirinya.

5. Religius

Religius merupakan sikap di mana seorang pemimpin mendedikasikan seluruh upayanya bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan bagi pemenuhan panggilan spiritual. Menjadi pemimpin bukan hanya untuk memenuhi kepentingan kelompok melainkan juga untuk mewujudkan norma-norma lain religius yang dipercayainya.

Selain itu seorang pemimpin dapat memperoleh pendasaran tata normal sesuai dengan ajaran religiusitasnya. Sehingga ia memiliki acuan untuk melakukan hal yang baik dan benar.

Penulis : 

Febrian Ahnaf Daffa M

214110303035

Sumber: 

Niccolo Machiavelli Dan Allan Gilbert. The  Latters 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun