Di sini tempat penyimpanan pusaka-pusaka hibahan. Meriam ini di antaranya: dari Portugis itu kalangtaka dan meriam Laila peninggalan dari Belanda yang tertinggal zaman Tirtayasa.Â
Terdapat juga topeng dan wayang hadiah dari Cirebon, dan uang koin juga uang yang belum di potong sumbangan dari bank Indonesia untuk dijadikan koleksi di museum. Pusaka yang ada di gedung Gendeng  dalam kaca itu sudah melalui proses penetralan untuk menghilangkan energi spiritual yang negatif.Â
GEDUNG PUSAKA
Di sini kita bisa menemukan di antaranya adalah :
 1)Mahkota Binokasih
Yaitu mahkota yang merupakan salah satu peninggalan kerajaan Padjajaran yang di serahkan kepada kerajaan Sumedang Larang .Penyerahan Mahkota ini dijadikan Hari Jadi Kota Sumedang Pada 22 April 1578 pada zaman Pangeran Santri.
Mhkota ini dijadikan sebagai Puseur Budaya Sunda .Mahkota ini mengandung 18-20 karat emas,asli namun pernah di lakukan restorasi  karena sebelum museum ada mahkota sempat terbakar di kediaman Pangeran Mekah.Kebijakan dari keluarga yang terkait,semua orang bisa memakai mahkota replika namun salah satu nya harus ada yang menjadi pengantin dari keluarga Kerajaan Sumedang Larang.
2)Kujang Pusaka Padjajaran
Di gedung ini terdapat beberapa kujang yaitu Kujang Kuntul,kujang ciung ,dan kujang wayang.
CIkal bakal Kujang atau Kudrang adalah simbol kemakmuran dan kesejahteraan dewi sri pohaci yang di peruntukan di ladang,di dapur. lalu terdapat patrem yaitu senjata perempuan di zaman dahulu yang di gunakan sebagai tusuk konde yang terkenal sebagai semar mesem untuk memikat.