Mohon tunggu...
FEBRIA LUSIA 111211355
FEBRIA LUSIA 111211355 Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Febria Lusia Universitas Dian Nusantara NIM 111211355 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Mata kuliah Leadership Nama dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Gaya Leadership Adolf Hitler

13 November 2024   10:14 Diperbarui: 13 November 2024   10:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diskursus Gaya Kemimpinan Gaya Leadership Adolf Hitler

 

Hitler adalah salah satu tokoh paling berpengaruh pada abad ke 20, yang menjadi tokoh utama Jerman NAZI, Perang dunia ke 2 di Eropa, dan Holocaust. Hitler memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat untuk mewujudkan rencananya. 

Adolf Hitler merupakan veteran Perang Dunia I. Ia tercatat sebagai anggota ketentaraan Bavaria sejak Agustus 1914. Pada tahun 1919, ia bergabung dengan partai pekerja Jerman (NSADP). Hitler memiliki kebencian terhadap kaum komunis dan yahudi, sehingga ia menyalurkan kebenciannya tersebut dengan pidato yang berapi-api tentang kemarahannya atas berakhirnya Perang Dunia I. 

Hitler menyatakan ketidak-setujuannya atas Perjanjian Versailles yang ia pandang memberatkan Jerman. Karena berdasarkan perjanjian tersebut Jerman diharuskan melepaskan banyak wilayah negara dan mengganti-rugi kepada negara-negara pemenang perang. 

Pada 1921, Hitler menjadi pemimpin partai pekerja Jerman yang kecil yang kemudian berubah nama menjadi partai pekerja nasionalis Jerman (NAZI). Pidato yang disampaikan Hitler berhasil menarik simpati banyak orang Bavaria. Sehingga mereka pun bergabung dengan NAZI.

Pada tahun 1923, Hitler berusaha melakukan kudeta. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa Beer Hall Putsch. Namun usaha ini gagal. Sehingga Hitler ditahan hingga tahun 1924. 

Setelah bebas, Hitler memprogandakan keunggulan ras bangsa arya diatas bangsa lain. Hal ini membuatnya banyak mendapatkan dukungan dari rakyat Jerman. Pada tahun 1933, Hitler ditunjuk menjadi kanselir. Ia memutuskan untuk mengubah Republik Weimar menjadi Reich Ketiga yang berlandaskan pada ideologi NAZI.

Hitler berambisi untuk menjadikan Jerman bangsa yang paling berkuasa didunia dan melanjutkan ideologi NAZI di Eropa. Ia kemudian melakukan invansi ke Polandia yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia ke II. Akibatnya adalah tewasnya 50 juta orang. Lambat laun Jerman semakin terdesak. Pada 1945 Uni Soviet berhasil mengepung Jerman.

What: Karakteristik Gaya Kepemimpinan Adolf Hitler

Salah satu aspek kepemimpinan Hitler yang paling menonjol adalah keterampilan berpidatonya yang luar biasa. Ia adalah pembicara yang memikat yang dapat membangkitkan emosi yang kuat di antara para pendengarnya. Bakat ini memungkinkannya untuk menggalang dukungan bagi Partai Nazi selama kebangkitannya pada tahun 1920-an dan 1930-an. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun