Kepemimpinan dalam suatu lembaga pendidikan sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuannya. Dari beberapa menurut ahli yang menjelaskan tentang kepeimpinan, dapat disipulkan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah proses menggerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang di lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.Â
Untuk mewujudkan tugas tersebut setiap pemimpin pendidikan harus mampu bekerja sama dengan orang-orang yang dipimpinnya untuk memberikan motivasi agar melakukan pekerjaan secara ikhlas.
Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang diperankan oleh pemimpin ketika mempengaruhi anggota kelompok. Ada 4 gaya kepemipinan situasional, yaitu :Gaya kepemimpinan Telling-Directing, gaya kepemimpinan selling-coaching, gaya kepemimpinan Participating–Supporting, gaya kepemimpinan Delegating-Monitoring.
 Model kepemimpinan situasional muncul karena model-model kepemimpinan sebelumnya tidak bisa memberikan jawaban terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam kepemimpinan.Â
Dari hasil penelaahan para pakar, bahwa model kepemimpinan situasional mengandung pokok-pokok pikiran yaitu: di mana pemimpin itu berada melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional, perilaku kepemimpinan yang paling efektif ialah perilaku, pemimpin yang efektif ialah pemimpin yang selalu membantu bawahan dalam pengembangan dirinya dari tidak matang menjadi matang, perilaku kepemimpinan cenderung berbeda-beda sari satu situasi kesituasi lain, pola perilaku kepemimpinan berbeda-beda sesuai dengan situasi yang ada.
Daftar Pustaka
https://situational.com/blog/the-four-leadership-styles-of-situational-leadership/
Leadership: Theory and Practice SAGE Publications.
- Yukl, G. (2013).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H