Mohon tunggu...
Febri _
Febri _ Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Rusia-Ukraina, Analisis Geopolitik dan Dampak di Kawasan

7 Desember 2024   07:27 Diperbarui: 7 Desember 2024   07:28 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dinamika Geopolitik

Perang Rusia-Ukraina mencerminkan kompleksitas dinamika geopolitik yang melibatkan aktor-aktor global dengan kepentingan yang saling bersinggungan. Konflik ini tidak hanya sekadar perselisihan antara dua negara, tetapi juga pertempuran pengaruh antara Rusia dan Barat, terutama NATO dan Uni Eropa. Bagi Rusia, konflik ini adalah bagian dari upayanya mempertahankan pengaruh di wilayah bekas Uni Soviet, yang mencakup negara-negara seperti Belarusia, Armenia, dan negara-negara Asia Tengah.

Invasi Rusia ke Ukraina tidak hanya didorong oleh faktor keamanan, seperti mencegah perluasan NATO ke perbatasannya, tetapi juga oleh ambisi untuk mengembalikan statusnya sebagai kekuatan global.

Sementara itu, negara-negara tetangga Rusia menghadapi berbagai tantangan akibat perang ini. Kazakhstan dan Armenia, misalnya, harus menyeimbangkan hubungan mereka dengan Rusia tanpa memancing ketegangan dengan negara-negara Barat. 

Di sisi lain, Belarusia, sebagai sekutu dekat Rusia, mengalami peningkatan isolasi internasional akibat keterlibatannya dalam mendukung Moskow. Selain itu, perang ini juga menciptakan dinamika baru dalam hubungan Rusia dengan China, yang semakin menjadi mitra ekonomi strategis di tengah sanksi Barat.

Ketahanan Energi Global

Salah satu dampak paling signifikan dari perang Rusia-Ukraina adalah tekanan pada sektor energi di Rusia. Sebagai salah satu produsen minyak, gas alam, dan batu bara terbesar dunia, Rusia menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pangsa pasarnya setelah sanksi dari negara-negara Barat.

 Eropa, yang sebelumnya menjadi konsumen utama gas Rusia, secara bertahap mengurangi ketergantungan mereka melalui diversifikasi sumber energi. Akibatnya, Rusia berusaha memperluas pasar ekspornya ke Asia, terutama ke China dan India.

Di dalam negeri, sektor energi menjadi tulang punggung ekonomi Rusia dalam menghadapi tekanan ekonomi global. Namun, pembatasan teknologi dan pembekuan aset perusahaan-perusahaan energi Rusia di luar negeri telah menghambat kemampuan negara ini untuk memodernisasi industrinya. 

Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat Rusia, yang menghadapi inflasi tinggi akibat lonjakan harga barang kebutuhan dasar yang terkait dengan energi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun