Ini menandakan bahwa setidaknya satu negara yaitu penyerang memiliki alasan untuk percaya bahwa target menggunakan, atau berencana untuk menggunakan, infrastruktur nuklir bukan untuk mengembangkan energi, tetapi untuk mengembangkan bom (Maiolo, 2008). Dalam mengungkap bahaya ini, serangan mempengaruhi cara pihak ketiga terutama negara pemasok nuklir melihat pembangunan fasilitas nuklir target.Â
Membantu suatu negara memperoleh bom dapat meningkatkan risiko perang nuklir, memicu ketidakstabilan regional, meningkatkan kemungkinan aktor non-negara mendapatkan senjata nuklir, dan mengurangi kemampuan pemasok untuk memberikan pengaruh terhadap negara target. Memasok ke negara yang diduga berkembang biak juga dapat merusak hubungan pemasok dengan negara penyerang dan negara kuat lainnya yang memperjuangkan nonproliferasi. Setiap hasil ini akan merugikan kepentingan pemasok dan menciptakan insentif untuk menghentikan perdagangan nuklirnya.Â
Ketidakmampuan untuk mendapatkan bantuan asing akan memiliki konsekuensi serius karena kontribusinya terhadap program nuklir negara target. Bantuan asing biasanya diberikan secara eksklusif untuk tujuan damai, tetapi teknologi penggunaan ganda juga dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir. Selain itu, bantuan nuklir membantu membangun infrastruktur asli yang dapat digunakan untuk membangun fasilitas yang didedikasikan untuk program militer. Untuk alasan ini, bantuan nuklir menurunkan hambatan penting untuk proliferasi, sedangkan penarikan bantuan tersebut akan meningkatkan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Jadi dengan adanya kepemilikan senjata nuklir yang ada di beberapa negara akan yang bisa dikatakan sebagai sebuah perlombaan senjata nuklir yang dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional negara mereka terutama di bidang keamanan. Adanya senjata nuklir ini tentunya berpotensi menyebabkan dinamika konflik yang akan terjadi dimasa depan yang dampaknya tentu akan dirasakan oleh negara-negara berkembang yang tidak ikut serta dalam pengembangan senjata nuklir.Â
Dapat dibayangkan apabila, antar negara yang memiliki senjata nuklir ini terlibat konflik yang kemudian menyebabkan perang antar kedua negara dimana kedua negara tersebut menggunakan senjata nuklir untuk berperang, seperti yang kita tahu bahwa senjata nuklir ini merupakan alat pemusnah yang memiliki daya rusak yang sangat besar, dan apabila senjata nuklir ini diledakan tentu dampaknya akan sangat besar. Oleh karena itu, dengan adanya senjata nuklir ini dapat dikatakan sebagai sebuah problematika yang akan dapat mengancam keamanan dunia internasional.
Bibliography
Kompas.com. (2021, Oktober 19). Sejarah Bom Nuklir. Retrieved November 30, 2021, from Sejarah Bom Nuklir: https://internasional.kompas.com/read/2021/10/19/132344970/sejarah-bom-nuklir?page=all
Maiolo, T. G. (2008). Strategic Studies A Reader. New York: Routledge.
Thamrin, D. Y. (2021, Februari 23 ). Senjata Nuklir dan Tantangan Proliferasi. Retrieved November 30, 2021, from Senjata Nuklir dan Tantangan Proliferasi: https://kumparan.com/yurithamrin22/senjata-nuklir-dan-tantangan-proliferasi-1vERsEbP12K
Yogyakarta, U. M. (2013, Mei 7). Senjata Nuklir Masih Mengancam Dunia. Retrieved November 30, 2021, from Senjata Nuklir Masih Mengancam Dunia: https://www.umy.ac.id/senjata-nuklir-masih-mengancam-dunia
Yustiningrum, R. E. (2016). Masalah Senjata Nuklir Dan Masa Depan Perdamian Dunia. Jurnal Politik, 28-36.
Nama: M. Febri Saputra
Nim: 07041181924003
Prodi: Hubungan Internasional
Judul Esai: Dilema Senjata Nuklir Bagi Keamanan Internasional