Mohon tunggu...
Febiyana
Febiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

JakLingko, Angkutan Kota (Angkot) JakLingko Alami Perkembangan?

3 Agustus 2022   10:16 Diperbarui: 3 Agustus 2022   10:52 2010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"belum pernah ganti, kalau tuker tukeran iya, tapi kaya satu JakLingko ya, kaya 38 ini. Gak pindah dari 38 masih di 38 Cuma ganti body doang." Ujar pak Irenius.

JakLingko menerapkan para sopir angkot Jaklingko menggunakan perabsenan dari awal JakLingko ini digunakan. Setiap hari para sopir di terapkan untuk absen, dan absen itu juga sesuai dengan nama Jak yang digunakan misalnya seperti pak Irenius ini yang menggunakan angkot Jak 38.

Mobil yang digunakan untuk trasnportasi angkot JakLingko ini adalah mobil regular yang disediakan oleh pemerintah untuk para sopir. Dan pendapatan atau gaji para sopir juga ditanggung oleh pemerintah.

"iya sama pemerintah juga, ada PT nya sih PT Transjakarta di Cawang Uki" ujar pak Irenius.

"kalau gaji sih ya gak nentu ya, memang ini kan dari pemerintah cuma mobilnya dari regular kan mobil ini gak pake prabayar". sambung pak Irenius.

Sopir JakLingko tidak semuanya sopir tetap JakLingko, ada sebagian yang mengambil pekerjaan lain.

JakLingko menyediakan wadah untuk para pelanggan atau pengguna untuk complain atau keluhan. Layanan untuk complain JakLingko bisa di gunakan di layanan Call Center 1500-102, atau bisa dilihat di mobil angkot jika menaiki JakLingko.

Sopir angkot transportasi JakLingko ini mengalami banyak hal, "banyak sih, penumpang pada ngoceh-ngoceh tentang gak nyewain, trus kenapa kalo stop sembarangan di bablasin, gak dinaikin sewa akhirnya ngoceh lah ke cek ker kepetugas." Kata pak Irenius.

       Memang sebagaian para penumpang yang baru menaiki JakLingko masih jarang yang mematuhi protokol atau sistem pemberhentian jalur pada JakLingko. Ada penumpang yang masih meminta stop tetapi tidak ada tanda plang pemberhentian stop JakLingko, sebagian ada yang masih nekat naik walaupun sudah penuh, dan kamera CCTV bertugas memantau itu semua.

(Dalam angkot JakLingko, dokpri)
(Dalam angkot JakLingko, dokpri)

Banyak sekali yang beranggapan tentang menjadi sopir angkot di JakLingko itu sudah enak karena gaji mereka ditanggung oleh pemerintah, tetapi pada akhirnya itu semua masih ada yang tidak sependapat tentang hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun