Mohon tunggu...
Febi M. Putri
Febi M. Putri Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Paruh Waktu

Berkreasi, berefleksi, berbagi pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Curhat Suka Duka Menjadi Relawan Covid-19

31 Desember 2021   08:43 Diperbarui: 2 Januari 2022   20:47 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi relawan Covid 19 (Sumber gambar via kompas.com)

Sepaket kostum tersebut harus dikenakan selama 8 jam lamanya (terkadang lebih) di dalam sebuah area yang kami sebut sebagai redzone. 

Kostum yang benar-benar membekap seluruh tubuh sehingga ketika dipakai berjalan mondar-mandir saja rasanya sudah ngos-ngosan bak lari berkeliling lapangan. 

Selama delapan jam itu pula kami harus menahan lapar dan dahaga, juga tidak bisa ke toilet saat bekerja. 

Beberapa memilih untuk memakai pampers ketimbang ribet katanya. Beberapa lagi mengalami infeksi saluran kemih (ISK) berulang gara-gara sering menahan BAK.

Pula, terlalu banyak duka. Manifestasi klinis Covid-19 bisa berkembang dengan sangat cepat. 

Tidak sedikit pasien yang datang dengan kondisi yang sudah berat. Wajar saja mereka datang terlambat karena memang situasi rumah sakit yang overload. Pun gejala pasien yang awalnya ringan-ringan saja, beberapa hari setelahnya bisa memburuk dengan cepat. 

Hal tersebut dikarenakan perjalanan penyakit Covid-19 mulai memasuki fase kritis di sekitar hari ke 7 sampai 10 terhitung dari awal timbulnya penyakit. 

Pasien yang kemarin masih bisa mengobrol, tersenyum, keesokan harinya sudah mulai gelisah hingga mengalami penurunan kesadaran.

Tidak sedikit pasien yang mengalami gagal napas, yakni suatu kondisi dimana tubuh tidak mampu mendapatkan O2 yang cukup dan/atau tidak bisa mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh. 

Pada Covid-19 umumnya gagal napas disebabkan oleh paru-paru yang rusak karena terinfeksi. 

Ketika pasien mengalami gagal napas, tidak ada pilihan yang lebih baik selain memberikan bantuan napas semaksimal mungkin dengan intubasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun