Mungkin aku masih bisa terseyum saat kulihat tubuhmu di baluti kain kafan putih dan di taburi minyak wangi mayat. tapi ayah.. itu bukan karna aku anak tak tau diri, tapi saat itu kupikir ku sedang bermimpi.
Dan ayah, sejak saat itu. saat jasadmu di masukkan ke liang lahat, saat semua orang menangisi mu, saat kau tak lagi hadir di setiap hari-hariku. ku tau, dunia tak lagi sama. dunia tak lagi ramah. dunia tak lagi selalu baik untukku. karena jasadmu, mengalihkan duniaku.
*buat Ayahku tercinta, semoga kau tenang di alam sana. biarkan motivasimu menghantuiku untuk terus bertahan. biarkan setiap keanganmu  membunuh rinduku. terimakasih ayah, atas semua hal terindah (karena kau tak pernah buruk untukku)
_My Father_Herman Sinaga_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H