Mohon tunggu...
Febby Maulina
Febby Maulina Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

dak tau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bermain Cat dan Kemarahan Ibuku

17 September 2024   19:24 Diperbarui: 17 September 2024   19:31 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayo Fera!" balas Feni tak kalah semangat.

Aku dan Feni bergegas menuju lantai dua yang belum jadi itu. Dengan sangat hati-hati kami naik supaya nenek kakek kami tidak mengetahuinya.

Sesampainya di atas kami duduk sembari melihat anak seusia kami yang bermain di bawah. Hembusan angin di sore hari membuat helai rambut kami berterbangan.

Beberapa saat kemudian aku menemukan sebuah kaleng cat. Aku berniat mengajak Feni untuk memainkannya.

"Feni! liat aku nemuin apa!" teriakku sambil menunjuk kaleng cat itu.

"Wah! ayo main!" jawab Feni dengan semangat.

Feni pun bergegas menuju tempat dimana kaleng cat itu kutemukan. Lalu kami pun memainkannya.

"Kak! bagi dong!" ucap seorang anak laki-laki bersama temannya dari bawah. 

Aku dan Feni mencelupkan tangan ke dalam cat kaleng itu. Lalu kami mengarahkan tetesan cat di tangan kami ke bawah.

Mereka bersorak kegirangan. Kami pun ikut senang bisa bermain bersama.

Tiba-tiba seseorang memanggil kami. Kami yang merasa dipanggil pun melihat ke belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun