Mohon tunggu...
Febby Soesilo
Febby Soesilo Mohon Tunggu... Guru - Docent Discunt

Wife, Freelance Writer, History's Teacher, Field Worker and Researcher.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Daya Tarik Benteng Mayangan sebagai Cagar Budaya Kota Probolinggo

3 Januari 2021   07:51 Diperbarui: 3 Januari 2021   07:54 3110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Benteng Mayangan jika dilihat dari depan. | Sumber gambar: Febby Soesilo, 2020

Kemudian selanjutnya, Abdul Rohman (2018) membuat pembabakan sejarah benteng ini dari tahun ke tahun. Lebih jelasnya bisa melihat bagan di bawah ini:

1. Sebelum tahun 1743: Benteng Probolinggo di Mayangan telah dibangun

2. Tahun 1743 - 1768: Sebagai tempat tinggal dari Raden Tumenggung Djojonegoro sekaligus menjadi pusat pemerintahan Kadipaten Banger

3. Tahun 1805 - 1810: Kembali menjadi pos perdagangan

4. Tahun 1810 - 1813: Menjadi benteng pertahanan dari tentara Inggris

5. Tahun 1813 - 1942: Menjadi benteng pertahanan, pos dagang dan tangsi militer dari tentara Belanda

6. Tahun 1942 - 1945: Menjadi benteng pertahanan dan tangsi militer dari tentara Jepang

7. Tahun 1945 - 1947: Menjadi benteng pertahanan terakhir Probolinggo oleh TNI (Tentara Nasional Indonesia)

8. Tahun 1947 - 1948: Dijadikan markas pasukan tank Belanda pada Agresi Militer I dan II

9. Tahun 1948 - 1960: Kosong, tidak ada penghuni

10. Tahun 1970 - 2017: Dihuni oleh keluarga TNI (Tentara Nasional Indonesia), sebagai gudang jaring dan tampar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun