Gua angin terletak di pekan Bau. Gua yang memiliki daya tarik luar biasa ini, memang sangat menakjubkan. Gua angin nan gelap ini, identik dengan para penghuni setianya yakni ribuan kekelawar dan binatang kegelapan lainnya yang senang berada di dalam. Gua ini juga menyimpan fosil keong yang berumur 150 juta tahun yang lalu. Bagi Anda penakut kegelapan berkunjunglah pada hari sabtu atau minggu karena ramai pengunjung. Sehingga rasa takut bin ngeri sedikit terobati dengan banyaknya pengunjung yang masuk ke gua angin ini. Itung-itung sebagai teman! He... he... sekedar tips saja. Ada baiknya Anda mempersiapkan senter khusus untuk memasuki gua yang gelap ini. Jangan kuatir bila Anda tidak membawa senter! Anda boleh menyewanya di bagian konter tiket Gua Angin seharga 4 ringgit untuk satu senternya. Untuk, harga tiket masuk ke gua angin di patok seharga 5 ringgit perorang untuk turis yang berasal dari luar negara Malaysia sedangkan untuk turis lokal harga jauh lebih murah lagi. Oya, tempat wisata alam ini buka setiap hari ‘Monday to Sunday’ and ‘Public Holiday’ dari pukul 08.30 pagi hingga 04. 30 sore.
[caption id="attachment_416102" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumen Pribadi, Pasar malam Seniawan"]
Pasar malam Seniawan adalah tempat persinggahan makan malam yang terbaik jika Anda habis berkunjung dari gua Angin. Banyak kafe bernuansa tinghoa di sini, salah satunya yang terkenal adalah ‘Tian Xia Cafe’. Selain menawarkan tempat makan dengan hidangan yang mengugah selera! Anda juga boleh mengandalkan tempat ini sebagai pilihan berehat kalau merasa capek untuk melanjutkan perjalanan pulang ke kota Kuching. Di pekan Seniawan ini, banyak penginapan yang ditawarkan kepada para turis. Sayangnya pasar malam Seniawan ini hanya buka sebanyak 3 kali dalam seminggu. Pasar malam ini buka pada hari Jumat dan Sabtu sekitar pukul 06.00 petang hingga 11.00 malam saja. Dan, untuk hari minggu pasar Seniawan buka dari pukul 05.00 petang hingga pukul 10.00 malam. Sedangkan di hari lainnya kawasan Seniawan terlihat seperti pekan mati atau tak tampak geliat roda kehidupan alias sepi. He...he...salam petualang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H