Iman menurut aliran mu'tazilah adalah pelaksanaan kewajiban-kewajiban kepada tuhan. Menurut pendapat kaum mu'tazilah orang mukmin yang melakukan dosa besar dan mati sebelum taubat, tidak lagi mukmin dan tidak pula kafir, namun dihukumi sebagai oranb fasiq
Aliran Asy'ariyahÂ
Iman menurut pandangan asy'ariyah adalah tashdiq bi al-janan (membenarkan dengan kalbu), sedangkan qaul dengan lisan dan melakukan berbagai kewajiban utama hanya merupakan furu' (cabang) iman. Oleh karena itu, siapapun yang membenarkan ke Esaan Allah dengan kalbunya (hati) dan juga membenarkan utusan-utusan Nya beserta apa yang mereka bawa dari Nya telah beriman. Jadi tashdiq menurut pandangan asy'ariyah adalah pengakuan dalam hati yang mengandung ma'rifah terhadap Allah.
Menurut asy'ariyah islam mempunyai ruang lingkup yang luas (syariat atau pengamalan) sehingga tidak dapat digolongkan kafir karena melakukan dosa besar.
Aliran Maturidiyah
Iman menurut pendapat dari aliran maturidiyah adalah tashdiq bi al-qalb (meyakini dengan hati), bukan hanya iqrar bi al-lisan ( mengucapkan dengan lisan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H