Fbhis.umsida.ac.id - Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Istian Kriya Almanfaluti dosen dari prodi bisnis digital Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), berjudul "Perancangan Aplikasi: Integrasi QRIS E-Wallet Cryptocurrency dengan Metode Prototype", menyajikan peluang besar dalam pengembangan sistem pembayaran digital di Indonesia.Â
Dengan memadukan teknologi blockchain cryptocurrency dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), penelitian ini mengusulkan konsep sistem pembayaran yang lebih cepat, aman, dan inklusif.
QRIS, sebagai standar kode QR nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia, telah menjadi fondasi utama dalam transaksi digital di Indonesia.Â
Penambahan fitur integrasi dengan cryptocurrency tidak hanya memperluas fungsi QRIS tetapi juga menawarkan potensi untuk transaksi lintas negara dengan biaya yang lebih rendah. Sistem ini juga dapat menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan perbankan tradisional (unbanked).
Tantangan Integrasi Cryptocurrency dengan QRIS
Proses integrasi cryptocurrency ke dalam QRIS dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah sifat cryptocurrency yang memiliki volatilitas tinggi, di mana nilai tukarnya dapat berubah drastis dalam waktu singkat.Â
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan mekanisme stabilisasi nilai tukar sehingga pengguna tetap terlindungi dari fluktuasi yang berlebihan.
Selain itu, tantangan teknis muncul ketika menghubungkan teknologi blockchain yang terdesentralisasi dengan QRIS yang berbasis pada sistem terpusat. Hal ini memerlukan pendekatan teknologi yang inovatif untuk memastikan bahwa integrasi berjalan lancar tanpa mengorbankan keamanan atau efisiensi.Â
Pengembangan sistem juga harus memenuhi standar regulasi terkait perlindungan data pengguna dan pencegahan pencucian uang (AML). Regulasi ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mencegah penyalahgunaan teknologi.