Penelitian yang dimuat dalam Journal of Education, Humaniora and Social Sciences ini menjelaskan bahwa terdapat delapan prinsip utama dalam personal branding yang diterapkan Vina di TikTok. Berikut adalah rincian dari kedelapan prinsip tersebut:
- Spesialisasi (The Law of Specialization)
Vina berfokus pada konten seputar dunia kerja, seperti tips wawancara dan pembuatan CV. Konten-konten ini membantu pengikutnya yang mayoritas terdiri dari generasi muda yang baru memulai karier. - Kepemimpinan (The Law of Leadership)
Sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dalam bidang komunikasi, Vina dianggap sebagai sosok pemimpin di komunitasnya yang berfokus pada edukasi tentang karier dan pengembangan diri. - Kepribadian (The Law of Personality)
Konten Vina tidak hanya berfokus pada aspek formal dunia kerja, tetapi juga mencerminkan kepribadian yang hangat dan rendah hati. Ia sering berinteraksi dengan pengikutnya, membalas komentar, dan berbagi pengalaman sehari-hari, menjadikannya dekat di hati pengikutnya. - Keunikan (The Law of Distinctiveness)
Akun TikTok Vina berbeda dengan akun lain karena ia fokus pada konten edukatif tentang karier, memberikan informasi yang praktis dan mudah dipahami. - Penampilan (The Law of Visibility)
Vina secara konsisten mengunggah konten di TikTok dan membagikannya di media sosial lain seperti Instagram, memperluas jangkauan audiens dan memperkuat kehadiran daringnya. - Kesatuan (The Law of Unity)
Penelitian ini juga menemukan bahwa citra yang ditampilkan Vina di TikTok sejalan dengan kesehariannya sebagai karyawan dan kreator konten, menunjukkan kesatuan antara personal branding dan kepribadian aslinya. - Keteguhan (The Law of Persistence)
Konsistensi Vina dalam mengikuti tren dan selalu memberikan konten relevan menunjukkan keteguhan dalam membangun personal branding-nya. - Niat Baik (The Law of Goodwill)
Vina menjaga citra positif dengan menghindari konten yang berpotensi merusak reputasi, dan senantiasa memberikan konten bermanfaat bagi pengikutnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa TikTok sebagai media baru memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai alat membangun personal branding, terutama bagi para kreator konten muda di Indonesia. Melalui contoh yang diberikan oleh Vina, Poppy Febriana dan tim penelitiannya berharap dapat memberikan wawasan bagi para pengguna media sosial dalam memanfaatkan platform-platform digital untuk memperkuat citra diri.
Dalam era yang didorong oleh media sosial, kemampuan untuk membangun personal branding yang kuat menjadi sangat penting, terutama di kalangan generasi muda yang sedang mencari arah dalam karier mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memahami dan menerapkan prinsip personal branding, seseorang tidak hanya dapat membangun citra yang positif, tetapi juga memberikan dampak yang berarti bagi audiensnya.
Sumber:
Penulis: Indah Nurul Ainiyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H