Mohon tunggu...
Fazza Zevana Maheswara
Fazza Zevana Maheswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Fazza Zevana Maheswara. Saya adalah Mahasiswa Aktif Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi Informatika. Saya berasal dari Kota Batu, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Profesionalisme dan Kode Etik di tengah era TIK dan Generative AI

9 November 2024   15:07 Diperbarui: 9 November 2024   15:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dari pembahasan tentang profesionalisme di atas, sebagai seorang mahasiswa yang ingin terjun sebagai profesional TIK harus mempersiapkan diri dengan baik agar siap menghadapi tuntutan etika dan profesionalisme di dunia kerja. Mereka harus memiliki keterampilan teknis di bidang mereka, seperti pemrograman atau pengembangan aplikasi sesuai dengan profesi apa yang mereka tempati. Selain keterampilan teknis, soft skill juga sangat diperlukan di dunia kerja, seperti komunikasi, kerja tim dan problem solving. Pengalaman Magang atau Proyek Nyata juga sangat membantu mahasiswa memahami bagaimana kondisi kerja yang sebenarnya. Sebagai profesional TIK, mahasiswa harus mengerti kode etik di bidang TIK seperti yang diterapkan dalam ACM, untuk membantu mereka membuat keputusan etis di dunia kerja. Pengetahuan ini akan didapatkan melalui mata kuliah Etika dan Profesi.

Opini Utama

Di era teknologi yang semakin berkembang, profesionalisme merupakan peran utama dalam membawa perubahan bagi organisasi dan kemanusiaan. Teknologi dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat atau bisa juga menjadi sarana untuk kehancuran. Seorang profesional TI harus memiliki kode etik yang tepat, sikap yang benar, dan nilai-nilai moral yang baik serta tidak boleh menyalahgunakan teknologi. Di era sekarang ini, penyalahgunaan teknologi telah meluas. Dengan munculnya internet, banyak terjadi perilaku tidak etis dan tidak profesional yang telah menyebabkan masalah serius, seperti contohnya munculnya virus pada komputer, Spamming dan peretasan. Ketika seseorang diajarkan tentang apa itu IT, orang tersebut harus diberi tahu tentang konsekunsi yang diakibatkan perilaku tidak etis yang dilakukannya. Profesionalisme harus benar-benar dipatuhi di lembaga dan harus dipraktikkan sejak dini.

Saran dan kebijakan bagi stakeholder terkait untuk pengembangan profesi bidang TIK kedepannya adalah suatu perusahaan perlu menyediakan pelatihan rutin mengenai etika dan profesionalisme agar dapat mengurangi risiko pelanggaran etika di bidang TIK. Selain itu, stakeholder di seluruh sektor perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan profesionalisme di bidang TIK, guna memastikan bahwa teknologi yang dihasilkan dapat menjadi solusi yang bertanggung jawab, aman, dan berkelanjutan bagi masyarakat luas.

Daftar Pustaka

UKEssays. (November 2018). Professionalism In Information Technology. Retrieved from https://www.ukessays.com/essays/information-technology/the-ethics-and-professionalism-in-information-technology-information-technology-essay.php?vref=1

https://portalpublikasi.id/2023/05/13/perkembangan-teknologi-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-atau-ai/

https://axios.id/perkembangan-terbaru-dalam-pengembangan-tik-menyongsong-masa-depan-digital/

https://pasla.jambiprov.go.id/kode-etik-profesi-pengertian-tujuan-dan-prinsip/

https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/penggunaan-teknologi-informasi-dalam-penerapan-etika-profesi-di-masyarakat

https://www.acm.org/code-of-ethics

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun