Mohon tunggu...
fazli Rafa amin
fazli Rafa amin Mohon Tunggu... Lainnya - fresh graduate

pemula

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perihal Keegoisan

28 Januari 2024   00:12 Diperbarui: 28 Januari 2024   00:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ke minggu terus berjalan, terjadi situasi yang sama halnya seperti yang dia alami sebelum kejadian di taman kota itu. Amanda dengan senyum manisnya, memandang Rama dengan mata yang indah. "Sayang, apa kamu lupa ingin mengunjungi tempat tempat yang menjadi list aku selama ini?"

Rama menggigit bibirnya, merasa tidak nyaman. Dia sudah beberapa kali mengalami momen seperti ini, dimana Amanda terus mengkode-nya untuk mengunjungi tempat yang menjadi listnya Amanda selama ini yang dimana keuangan Rama masih tidak bisa untuk mengikuti kemauan Amanda. Meskipun dia mencintai Nadia dengan sepenuh hatinya, tapi sebagai seorang yang merantau untuk belajar dan mengandalkan uang pemberian orang tua untuk kehidupan sehari hari di kota kembang, dia tidak bisa membelanjakan uang seenaknya.

"Maaf sayang, lagi lagi aku belum bisa mengajakmu untuk pergi ketempat yang menjadi list kamu selama ini." ucap Rama penuh keraguan.

Amanda mengangguk seperti sudah paham apa yang akan dikatakan Rama apa, dengan menunjukkan ekspresi kekecewaan yang sudah terbiasa. "aku ngerti kondisi keuangan kamu, tapi aku pengen sesekali saja kita ke tempat yang menjadi list aku selama ini." dengan ekspresi penuh harap kepada Rama.

Perasaan tidak enak mulai menyusup ke dalam hati Rama. Amanda pernah menyebutkan bahwa dia merasa Rama membawa pengaruh buruk dalam hidupnya. Kata-kata itu terasa seperti pukulan keras bagi Rama, membuatnya merasa tidak aman dan ragu tentang kepercayaan dirinya.

Ketidakpastian ini semakin membuat Rama merasa terjepit di antara cinta yang besar terhadap Amanda dan perasaan tidak cukup yang terus menghantui pikirannya. Setiap kali Amanda meminta sesuatu yang tidak bisa ia penuhi, dia merasa semakin takut akan kehilangan Amanda. 

di suatu malam disaat ingin tidur keduanya memiliki curhat-an masing-masing yang diceritakan, Rama dengan penuh keraguan, "Amanda, aku merasa sangat tidak percaya diri atas apa yang kamu pikirkan tentangku. Aku mencintaimu dengan segenap hatiku, tetapi aku juga merasa tidak percaya diri sampai setahun kita berhubungan pacaran ketika kamu bilang aku membawa pengaruh buruk." dengan nada yang halus.

Beberapa menit sunyi dengan Amanda yang sedang memikirkan jawabannya. "maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu, dan maaf selama ini aku hanya melihat cinta kamu ketika kamu memberikan sesuatu yang membuatkan senang dan ada di list keinginanku saja, namun tidak menyadari bahwa setiap orang memiliki rasa mencintai masing-masing dan berbeda." dengan jawaban yang sangat berat hati.

Rama menyadari bahwa ia juga sangat kurang dalam memahami Amanda, namun ia sangat lega dengan jawaban Amanda yang meyakinkan dirinya. dan menyadari bahwa komunikasi sangat-lah penting dalam hubungan.

"Amanda, aku memang tidak sempurna. Namun, aku selalu menjadi yang terbaik untukmu." ucap Rama yang penuh percaya diri.

Amanda tersenyum atas ucapan yang diberikan Rama, ia sangat bersyukur dipertemukan Rama yang sangat sabar atas sifatnya selama ini. Mereka menemukan jalan yang harus mereka lalui untuk menyeberangi semua jurang perpisahan dengan komunikasi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun