--
Mama tak mau dibujuk. Ia sudah nyaman dengan kekasih gelapnya. Aku pun sudah menerima keadaan. Menerima para tamu yang betah menginap di rumah atau yang telah pergi. Semua kuterima saja.
Pada giliran waktu selanjutnya, nasibku sudah serasa biasa. Termasuk para tetangga sudah biasa melihat nasib kami. Tak lagi aneh atau mengagetkan. Semua menjalani hari seperti biasanya dan menemui beragam tamu kehidupan dengan nasib berbeda-beda. Â *** (Bener Meriah, Aceh, Kamis,12/1/23)
---
Tambahan:
Kisah ini merupakan kepingan dari kisah-kisah lain yang saling terkait. Acak dan kepingannya bisa dibaca dari manasuka. Bila tertarik, kepingan lain bisa dibaca di tautan berikut ini: