Mohon tunggu...
Fazil Abdullah
Fazil Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah bila itu cahayamu. (Instagram/fazil.abdullah

Cerpen Perempuan yang Meminta Rokokmu dan Mogok di Hutan mendapat penghargaan dari Kompasiana (2017 dan 2018). _____________________________________________ linktr.ee/fazilabdullah 👈 merupakan pintu masuk menuju dunia karya saya. silakan masuk dan jelajahi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Siapakah Ia yang Memasuki Rumah Kami?

7 Januari 2023   13:45 Diperbarui: 24 Januari 2023   02:47 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sepertinya pingsan." sahutku. Aku ke belakang, ke laci pantri.

"Ke mana kamu?"

"Mengambil tali kabel."

Kembali ke ruang depan, kuikat kedua tangan lelaki itu ke belakang tubuhnya. Kedua kakinya juga.

Selesai mengikat, aku duduk di sofa. Siapakah dia Mama? Pacar baru Mamakah? Lelaki itu sempat memberitahu dirinya, "Ini aku!" Hanya Mama dan Tuhan yang tahu siapa identitas lelaki itu. Malas saja kutanyakan. Pada Mama, pada Tuhan. Siapapun dia, aku tak pernah tertarik mengenalnya.

Mama masih berdiri.

Setahun lalu Ayah telah diceraikan. Selingkuh katanya. Aku pun tahu Mama juga selingkuh. Entah siapa yang memulai.

Ayah bekerja di luar kota. Mama bekerja di perusahaan di sini dengan jabatan tinggi. Sabtu Minggu Ayah pulang. Tak ada masalah kukira dengan hidup kami. 

Sabtu Minggu adalah hari bahagiaku, berjumpa Ayah. Setiap minggu merindukan Ayah. Lalu Sabtu Minggu kami jalan-jalan. Selalu begitu.

Lalu keadaan berubah. Mereka berdiaman. Jalan-jalan tak lagi. Ayah tak lagi pulang Sabtu Minggu. Aku hanya disapa lewat android. "Datang saja ke mari. Ayah ongkosi!" Tapi Mama melarang.

Enam bulan kemudian, Mama menikah lagi. Nikah di bawah tangan, katanya. Pindah agama juga, ikut suami baru. Lelaki itu tinggal di rumah kami. Ayah pun diam-diam datang ke rumah kami. Lelaki itu dan Ayah menjadi kucing jantan. Memperebutkan betina dan wilayah kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun