"Ya, Tuan. Tapi kenapa selendangnya disita, Tuan?" Begitu penasaran Kura-kura Tua.
"Karena gak pake paspor! Seenaknya aja mereka keluar-masuk negeri kita. ... Eh, aduh, Kura-kura Tua. Kita tadi lagi bicara masalah yang ditimbulkan Kancil. Fokus, fokus, Kura-kura Tua! Cuma kau yang bisa kuminta timbang saran menghadapi masalah ini. Banyak sekali yang kujumpai yang sulit mikir, gagal fokus, mudah terpedaya dan percaya, gak kritis, dan macam-macam. Kau jangan sampai masuk golongan begitu, Kura-kura Tua!"
"Eh, i..iya, Tuan. Hehe. Maafkan saya. Baik, baik. Mari fokus lagi. Tapi sebentar Tuan, saya pipis dulu."
Mata Pendekar menyala kaget datar. Pendekar geleng-geleng datar. Ia tak bisa melarang hajat datar itu. Terpaksa ia duduk menunggu datar sambil berpangku siku di atas batu tua yang dinaungi pohon beringin besar. Sambil menunggu datar karena Kura-kura berjalan lama padahal cuma pipis di belakang pohon beringin itu, Pendekar menghitung datar luruhan daun beringin. Satu..., dua..., tiga... .
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H